Teknologi

Meski Terkesan Vintage, Kamera Analog Hasilkan Potretan Ciamik!

Kamera analog.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Pexels.com

SKETSA – Siapa yang tak tahu akan bentuk peralatan potret bernama kamera analog? Perangkat ini sempat populer pada tahun 1981 di periode pertama kemunculannya. Belakangan ini, kamera analog kembali digemari oleh para fotografer maupun di kalangan para peminat yang baru terjun di dunia fotografi analog. Maraknya penggunaan kamera analog dijadikan sebagai ajang berekspresi oleh para penggunanya, untuk memamerkan eksistensi mereka di jagat maya. Lantas, apa alasan yang mendasari fotografi analog kembali hype akhir-akhir ini?

Nah, apa sih fotografi analog itu? Ini adalah proses representasi citra menggunakan film, yang mana merupakan medium perekam dan penyimpanan data berupa citra visual dengan proses kimiawi tertentu. Singkatnya, teknik pemotretan kamera analog menggunakan rol film yang dimuat di dalam kamera lalu hasil jepretan akan terekam oleh film tersebut.

Memang, tak sepraktis kamera digital yang tak perlu membeli rol film atau mencuci rol. Kamera analog memiliki sensasi dan kesenangan tersendiri bagi yang menggemarinya. Banyak konten-konten fotografi analog yang dapat kamu intip di Instagram, misalnya melalui tagar #35mmfilm, #35mm photography, #analogphotography serta masih banyak lagi.

Beberapa orang mengatakan, memakai kamera analog membawa sensasi dan kepuasan tersendiri. Ruwet nan lawas, membuat kita sabar akan proses yang tidak instan. Kamera analog mengajarkan kita berpikir sebelum bertindak, menghargai setiap jepretan yang diambil karena memiliki frame yang terbatas dalam satu rol film. 

Kemudian meninggalkan kesan visual kamera yang klasik, unik dan estetik menjadi ciri khas bentuk kamera analog yang bervariasi. Harganya yang lebih murah dari kamera digital, memungkinkan untuk mengoleksi beberapa mode kamera analog sekaligus.

Fotografi ini menawarkan pengalaman yang tidak didapatkan di fotografi digital. Sebab kita harus menajamkan insting penguasaan fitur-fitur kamera. Dengan mengutak-atik sendiri akan membuat kita lebih paham mengenai cara kerja kamera. Selain itu, kita dapat mempelajari tentang pencahayaan dan warna. Dalam beberapa rol film dengan merk yang berbeda, terdapat karakteristik pencahayaan dan warna yang berbeda pula. Bahkan foto yang gagal akan tetap terlihat estetik meski tidak sempurna.

Terdapat berbagai macam jenis kamera analog dapat kamu gunakan. Seperti kamera box atau kamera kotak, kamera pinhole, kamera large format, kamera point and shoot, kamera rangefinder, kamera TLR (Twins Lens Reflex) dan kamera SLR (Single Lens Reflex). Rol film juga memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari 135mm, 120mm dan 110 mm. Pemakaiannya tergantung dari kebutuhan dan selera para fotografer.

Bagi kamu yang suka dengan pengaturan kamera dan tidak puas dengan hanya sekali jepret tanpa pengaturan, kamera analog jenis SLR atau TLR bisa menjadi pilihan. Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk berpetualang bersama kamera analog? (sar/fzn)



Kolom Komentar

Share this article