Opini

Mencemaskan LP2M

Nasib ribuan mahasiswa Unmul yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Angkatan 43 tahun 2017 sungguh mencemaskan. (Sumber ilustrasi: menshealth.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


KKN merupakan salah satu wujud implementasi nyata dari tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian. Kini tahun 2017, Universitas Mulawarman melalui LP2M (Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat) melakukan KKN Angkatan 43 melalui beberapa jenis KKN. KKN 43 Unmul sebagian besar diikuti oleh mahasiswa angkatan 2014 dan jumlahnya pun mencapai hampir 4000-an mahasiswa yang terbagi di beberapa kabupaten/kota di dalam ratusan kelompok/kelurahan/desa. KKN ini merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan terus menerus, agar menambah bekal bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakat secara langsung.

Nasib ribuan mahasiswa Unmul yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Angkatan 43 tahun 2017 ini menurut penglihatan saya sungguh mencemaskan. Di mana banyak sekali masalah terjadi, baik itu dari mahasiswa sendiri, terlebih sistem dan pelayanan di LP2M Unmul yang masih jauh dari kata baik.

Beberapa masalah yang terjadi dari proses pengumuman pendaftaran KKN, pendaftaran, pengumuman kelompok hingga pembekalan saat ini adalah lagi-lagi portal KKN dan pelayanan yang tidak maksimal oleh LP2M. Ditambah lagi banyak informasi-informasi yang berbeda-beda dari masing-masing pihak LP2M khususnya jajaran Team Helpdesk KKN. Entah apakah mahasiswa yang salah berkoordinasi atau bagian Helpdesk yang tidak satu pemahaman yang membuat mahasiswa bingung dengan informasi yang berbeda-beda.

Selanjutnya adalah sistem portal KKN yang sering terjadi gangguan, dan akhirnya pada saat pengumuman kelompok terdapat banyak kelompok KKN Kompetensi yang justru terpecah ke dalam KKN Acak. Akhirnya mahasiswa harus disibukkan mengurus masalah tersebut dengan mondar-mandir masuk ruangan Team Helpdesk KKN dan juga memberikan pengaruh negatif buat kelompok yang anggotanya semakin berkurang bahkan ada yang hanya berjumlah 5 orang untuk mengurus 1 kelurahan.

Ini konyol menurut saya, selain kualitas program dan implementasinya tanpa kuantitas orang juga ya sama saja bohong. Ini adalah catatan buruk bagi sistem pengelolaan website, jangan sampai hal-hal ini terjadi lagi di tahun berikutnya.

Menyambung masalah di atas, yang erat kaitannya adalah mahasiswa hanya memiliki waktu kurang lebih 2 minggu untuk menyusun program KKN yang seharusnya ini membutuhkan waktu yang lebih banyak. Ditambah lagi sedang ibadah puasa dan Ujian Akhir Semester yang membuat mahasiswa KKN tidak maksimal ketika mengadakan rapat atau pertemuan kelompok. 

Kemudian koordinasi antara LP2M dengan pihak Pemda yang bisa dikatakan lambat, karena sampai saat ini pun mahasiswa masih dilarang untuk survey lokasi KKN mereka, yang mana seharusnya mahasiswa sudah dengan segera membuat analisis apa yang akan dilakukan di kelurahan/desa yang mereka tempati nantinya.

Ini juga berkaitan dengan posko KKN yang sampai saat ini tidak tahu kejelasannya, informasi dari LP2M melarang untuk survei posko dan melarang mahasiswa bergerak dulu, di sisi lain dari pihak berbeda di LP2M memperbolehkan melakukan survei karena diperkirakan KKN tahun ini untuk posko tidak difasilitasi oleh LP2M.

Sebagai Koordinator Wilayah Samarinda khusus KKN 43 Acak Samarinda yang terpilih 2 hari yang lalu saat pertemuan seluruh ketua/perwakilan kelompok di belakang gedung MPK, saya melihat banyaknya mahasiswa dari berbagai kelompok KKN yang beropini dari mulut ke mulut mengkritisi LP2M yang memang sudah selayaknya untuk dikritisi.

Ya memang menurut hemat saya, semua ini terlihat dadakan dan tidak terencana dengan baik, padahal mahasiswa menaruh harapan besar bagi LP2M untuk membantu dengan baik dalam menyukseskan KKN Universitas Mulawarman.

Alangkah lebih baiknya pihak LP2M kembali evaluasi internal terhadap sistem pelayanannya dengan seluruh anggota di LP2M, agar tidak terjadi lagi banyak masalah saat proses KKN sebagai implementasi tridarma perguruan tinggi ini.

Ditulis oleh Armin Beni Pasapan, Menteri Hubungan Antar Lembaga BEM FISIP Unmul 2017, Koordinator Wilayah KKN 43 Acak Wilayah Samarinda



Kolom Komentar

Share this article