Opini

Pentingnya Literasi Ilmiah Melalui Penguatan Bidang STEM pada Pemuda

Literasi ilmiah menjadi tolak ukur kecerdasan pemuda dalam berpikir kritis memecahkan masalah.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Dokumen pribadi

Di tengah kemajuan teknologi dan transformasi global, literasi ilmiah menjadi semakin penting bagi generasi muda. Literasi ilmiah, yang mencakup pemahaman konsep-konsep sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM), tidak hanya membantu individu memahami dunia di sekitarnya secara lebih baik, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan kritis dan analitis yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang semakin kompleks.

Pemuda adalah aset berharga bagi masyarakat dan masa depan bangsa. Kualitas pendidikan dan kesiapan mereka menghadapi tantangan zaman akan sangat memengaruhi kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pemuda memiliki literasi ilmiah yang kuat, khususnya melalui pendekatan STEM.

Sebagai seorang Duta Baca di Universitas Mulawarman dan Researcher dalam bidang sains dan sosial, penulis berpendapat bahwa satu jalan untuk menyamai dialektika literasi dunia adalah dengan mendorong pemuda kita untuk tidak hanya membaca buku, melainkan juga memfokuskan topik bacaan dalam bidang Science, Technology, Engineering, dan Math

Hal ini sesuai dengan peningkatan skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia yang berada di angka 63 dari 80 negara survei dikarenakan literasi pelajar Indonesia masih rendah pada bidang Saintek.

Literasi STEM bukan hanya sekadar mempelajari konsep-konsep sains dan matematika, tetapi juga mengasah keterampilan kritis, pemecahan masalah, dan pemikiran analitis. Pemuda yang memiliki literasi STEM yang baik mampu membaca, menganalisis, dan menafsirkan berbagai informasi ilmiah dengan baik. Mereka juga mampu mengambil keputusan yang terinformasi secara rasional dalam berbagai konteks, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karir profesional mereka.

Literasi sains seseorang sangat berkaitan dengan literasi teknologi dan matematika. Miller (1998) mengemukakan bahwa literasi sains dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis tentang sains dan teknologi. Lebih lanjut, kemampuan seseorang dalam sains sangat dipengaruhi oleh cara berpikir sistematik, logis dan rasional, yang sangat potensial dilatihkan dalam matematik. 

Kedua kemampuan tersebut digunakan untuk melakukan analisis kritis terhadap suatu fenomena dalam sains, serta pada saat seseorang melakukan pemecahan masalah terkait konteks sains. 

Kemampuan berpikir logis dan rasional merupakan salah satu aspek literasi matematis. Seorang yang literat terhadap matematika, biasanya akan memiliki kemampuan untuk memikirkan fenomena yang ditemukan dengan logis, sistematik, dan dilandasi dengan pemikiran-pemikiran kritis. 

Uraian sebelumnya menunjukkan arti penting seseorang memiliki literasi terhadap sains, bahasa, dan matematika. Oleh karena itu literasi sains, bahasa, dan matematika telah diakui secara internasional sebagai tolak ukur tinggi-rendahnya kualitas pendidikan.

Hal ini direspons oleh PISA yang beranggotakan negara industri maju The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Organisasi ini memiliki pemahaman bahwa maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh tiga hal tersebut. 

Oleh karena itu, mereka senantiasa melakukan penilaian terhadap ketiga literasi tersebut secara periodik setiap tiga tahun, utamanya terhadap siswa berusia 15 tahun (level SMP). Selain negara-negara industri maju, penilaian dilakukan pula di negara-negara yang mengajukan diri untuk dinilai, termasuk Indonesia.

Literasi STEM tidak hanya tentang memahami teori-teori sains dan matematika, tetapi juga tentang mengembangkan keterampilan praktis dalam pemecahan masalah, pemikiran kreatif, dan kolaborasi. Ini memungkinkan pemuda untuk menghadapi tantangan-tantangan masa depan, baik di bidang akademis maupun di dunia kerja.

Kontribusi negara dalam peningkatan STEM di Indonesia tentunya sudah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hal tersebut dapat dilihat melalui program Merdeka belajar. Tujuan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program “hak belajar tiga semester di luar program studi” adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills.

Program tersebut dibuat untuk menyesuaikan kebutuhan zaman serta menyiapkan mahasiswa untuk dapat menjadi lulusan yang berkepribadian unggul sebagai pemimpin masa depan bangsa. Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya. 

Harapannya, kegiatan belajar yang berbasis textbook beralih pada metode experiences learning sehingga melatih kemampuan eksperimen pada pelajar dan mendorong daya berpikir kritis, pemecahan masalah, dan membentuk logika berpikir yang benar.

Namun, masih ada tantangan yang perlu diatasi dalam meningkatkan literasi STEM pada pemuda. Kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas, ketidaksetaraan dalam kesempatan pendidikan, dan kurangnya minat serta motivasi merupakan beberapa masalah yang harus diatasi.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang pentingnya literasi ilmiah melalui literasi STEM pada pemuda, kita dapat menyadari betapa pentingnya investasi dalam pendidikan yang memadai dan program-program yang merangsang minat serta motivasi dalam bidang STEM. 

Hal tersebut akan membantu mempersiapkan pemuda untuk menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih berkelanjutan serta maju secara ilmiah dan teknologi. 

Berikut beberapa keuntungan yang akan dirasakan oleh negara Indonesia apabila masyarakatnya melek terhadap STEM:

Kemajuan Teknologi dan Kompleksitas Masyarakat Modern

Teknologi terus berkembang dengan cepat, membawa perubahan signifikan dalam cara kita bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kompleksitas masyarakat modern membutuhkan individu yang memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengatasi tantangan yang kompleks.

Peran Pemuda Sebagai Aset Masa Depan

Pemuda adalah aset berharga bagi kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa. Kualitas pendidikan dan kesiapan pemuda dalam menghadapi tantangan zaman akan mempengaruhi masa depan suatu negara.

Literasi Ilmiah dan Keterampilan STEM

Literasi ilmiah, khususnya melalui pendekatan STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika) sangat penting untuk memahami fenomena alam, teknologi, dan proses-proses yang terjadi di sekitar kita. Keterampilan STEM, seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas, memungkinkan pemuda untuk menghadapi tantangan-tantangan kompleks dalam masyarakat modern.

Persiapan Menghadapi Tantangan Masa Depan

Literasi STEM membekali pemuda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global yang didorong oleh teknologi. Pemuda dengan literasi STEM yang baik akan lebih siap menghadapi perubahan yang cepat dan menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.

Meski memiliki dampak positif serta menghadirkan keuntungan, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Salah satu contohnya ialah kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas dan kurangnya minat serta motivasi dalam bidang STEM yang perlu diatasi.

Namun hal tersebut dapat diatasi dengan beberapa hal seperti investasi dalam pendidikan STEM yang memadai, promosi minat dan motivasi melalui program-program pendidikan yang menarik, serta peningkatan kesadaran akan pentingnya literasi STEM di kalangan pemuda.

Berdasarkan pemahaman mendalam terkait pentingnya literasi ilmiah melalui literasi STEM pada pemuda, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang siap menghadapi tantangan kompleks dunia modern dan berkontribusi pada kemajuan dan inovasi yang berkelanjutan.

Dalam menghadapi era teknologi dan informasi yang semakin maju, penting bagi pemuda untuk memiliki literasi ilmiah yang kuat melalui pendekatan STEM. Literasi ilmiah ini bukan hanya tentang memahami konsep-konsep sains dan matematika, tetapi juga tentang mengembangkan keterampilan kritis, analitis, dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam masyarakat modern yang kompleks.

Pemuda adalah aset berharga bagi masa depan suatu bangsa, dan investasi dalam literasi STEM pada mereka adalah investasi dalam kemajuan dan kemakmuran bangsa tersebut. Dengan memahami pentingnya literasi ilmiah melalui STEM, kita dapat memastikan bahwa pemuda siap menghadapi tantangan masa depan, berkontribusi pada inovasi dan pembangunan, serta menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan maju secara ilmiah dan teknologi.

Melalui upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang merangsang minat dan motivasi pemuda dalam bidang STEM serta menyediakan akses yang lebih luas terhadap pendidikan berkualitas. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pemuda menjadi kekuatan yang mendorong kemajuan dalam dunia yang terus berubah dengan cepat ini.

Opini ini ditulis oleh Jefri Firnando, Duta Baca Universitas Mulawarman, mahasiswa program studi Psikologi 2021.




Kolom Komentar

Share this article