Berita Kampus

Unmul Kirim 94 Mahasiswa ke Seluruh Penjuru Indonesia dalam Pertukaran Mahasiswa 2023

Pembekalan dan pelepasan simbolis 94 mahasiswa Unmul yang siap mengikuti program MBKM Pertukaran Mahasiswa Merdeka

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Humas Unmul

SKETSA – Unmul kembali berpartisipasi dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) . Di mana PMM adalah salah satu program unggulan dari Merdeka Belajar kampus Merdeka (MBKM). Tahun ini, Unmul melepas 94 mahasiswa dari 10 fakultas.

Lebih rinci lagi, terdapat 36 Program studi dari 10 fakultas. Dari jumlah itu, FKIP memiliki jumlah paling besar dengan 29 mahasiswa sementara FIB paling sedikit yang hanya berjumlah 3 mahasiswa. 

Mereka, 94 mahasiswa Unmul yang lolos dalam PMM 2023 itu akan berkuliah di 43 Perguruan Tinggi yang berada di 18 Provinsi di Pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi selama satu semester.

Unmul sendiri tidak pernah absen mengirim mahasiswa sejak tahun 2020. Pada tahun ini adalah tahun ketiga Unmul turut andil dalam program PMM sebagai Perguruan Tinggi (PT) pengirim. Walaupun pada tahun 2022 Unmul sempat absen sebagai PT penerima pada program PMM.

(Selengkapnya:PMM Unmul 2023: Sempat Absen, Kini Siap Menyambut 200 Mahasiswa dari Luar Daerah)

Pembekalan dan pelepasannya sendiri telah dilakukan pada Selasa (18/07) lalu. Para mahasiswa dibekali dengan pengetahuan mengenai pencegahan kekerasan seksual yang difasilitasi oleh Satgas PPKS Unmul.

PIC PMM MBKM Adi Tri Pramono menyebut acara pembekalan dan pelepasan ditujukan agar memotivasi mahasiswa.

“Tujuan pembekalan dan pelepasan pada siang hari ini adalah, yang pertama untuk memberikan bekal dan motivasi kepada mahasiswa agar mampu memenuhi dan bertanggungjawab atas pelaksanaan MBKM yang menjadi hak teman-teman mahasiswa,” ucap Pramono.

Pramono juga menekankan pentingnya pencegahan 3 dosa (intoleransi, pelecehan seksual, perundungan). Mahasiswa diarahkan untuk menghubungi PIC maupun Satgas PPKS di PT penerima maupun di PT asal jika 3 dosa terjadi.

“Selain itu, pembekalan ini menjadi awal proses bagi teman-teman mahasiswa untuk kemudian bisa melakukan proses benchmarkingscale up belajar perkuliahan dan juga teman-teman bisa mengikuti pembelajaran yang berkaitan dengan kepekaan sosial dan budaya melalui Modul Nusantara.” Tutup Pramono.

Rektor Unmul, Abdunnur turut berpesan. Agar mahasiswa menyiapkan dirinya untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang akan mereka hadapi. Serta bertanggungjawab atas nama baik almamater, mematuhi peraturan dan program yang ada pada perguruan tinggi penerima, dan juga memenuhi kewajiban administratif.

“Toh sebetulnya kalau kita mampu beradaptasi, berkomunikasi dengan baik, tentu banyak nanti the best experience yang didapatkan. Bukan hanya yang sudah diprogramkan melalui PMM. Tapi juga banyak hal-hal yang lain yang positif. Entah membangun komunikasi, membangun friendship dengan mahasiswa yang ada di sana, bahkan kalaupun nanti di sana melanjutkan studi, bahkan kesempatan kerja”. Ucap pria lulusan Nihon University ini.

Abdunnur juga mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Mahasiswa juga diharapkan dapat memberikan masukan yang positif ketika kembali ke Unmul.

Mereka yang Lolos

Tidak lupa, Sketsa juga berkesempatan menemui dua mahasiswa yang lolos dalam PMM tahun 2023 pada Rabu (18/07). Inggrid Yosephine Beauty Mayangsari, mahasiswi FH angkatan 2021 yang lolos di Universitas Andalas dan juga Said, mahasiswa program studi matematika FMIPA angkatan 2021 yang lolos di Institut Teknologi Bandung.

Mereka tertarik untuk mengikuti PMM karena bagi mereka adalah program unggulan MBKM yang dapat membantu dalam pengembangan diri.

Said mengaku menggunakan momentum ini untuk membayar kegagalannya masuk ITB sebelumnya. 

“Dan melihat ada program Pertukaran Mahasiswa Merdeka jadi itu kesempatan yang bagus untuk melanjutkan impiannya ya. Dan juga program ini kan salah satu program unggulan yang bisa membuat saya berkembang secara akademik dan juga yang lainnya,” jelas Said.

Sementara Inggrid, terdorong setelah mendapat dukungan dari Kepala Prodinya.

“Kebetulan Kaprodi juga menyarankan buat ikut dan sangat mendukung jadi dibantu semuanya gitu sama prodi. Peran Kaprodi sangat berdampak karena apapun yang aku perlukan, dari berkas-berkas, tanda tangan, segala macam itu dibantuin sama pihak Kaprodi,” jelas Inggrid.

Keduanya turut mengapresiasi peran kampus dalam membantu mereka selama persiapan mengikuti PMM. Said memberikan perhatian khusus bagi PIC Unmul, Adi Tri Pramono, yang sudah mengayomi dengan baik. (mar/tha/khn)



Kolom Komentar

Share this article