Berita Kampus

Semangat FIB Sambut Prodi Baru

Satyawati Surya, Wakil Dekan I FIB (Sumber foto: Christnina)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Kabar gembira datang dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unmul. Seperti yang diketahui FIB Unmul saat ini memiliki tiga prodi, yaitu Sastra Indonesia, Sastra Inggris, dan Etnomusikologi. Sebentar lagi akan ada penambahan satu program studi baru.

Saat ditemui Sketsa, Kamis (14/2) Wakil Dekan I FIB, Satyawati Surya menjelaskan rencana FIB dalam menambah prodi baru. Beberapa langkah yang diambil seperti melakukan studi banding ke beberapa kampus yang memiliki prodi yang ingin didirikan. Namun, dikatakan Satyawati penamaan prodi baru tersebut belum pasti, karena harus disesuaikan dengan nomenklatur penamaan yang diatur dalam Kepmenristekdikti.

“Jika ingin mendirikan prodi Bahasa Daerah, nama yang ditetapkan ada tiga, yaitu Sastra, Bahasa dan Kebudayaan, atau Kajian. Misalnya kita ingin mendirikan prodi bahasa Banjar, maka penamaannya bisa Sastra Banjar, Bahasa dan Kebudayaan Banjar, atau Kajian Banjar,” ujarnya.

Salah satu yang baru-baru ini dilakukan adalah Lokakarya Pembukaan dan Pendirian Program Studi Bahasa Daerah pada Kamis (7/2). Menurut Satyawati ini merupakan langkah awal untuk mengetahui dan mendapatkan pemahaman tentang bahasa yang diminati di Kalimantan Timur. Nantinya hasil ini akan jadi pertimbangan untuk rencana penambahan prodi di FIB. Selain itu akan dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu apakah prodi yang akan didirikan punya prospek yang baik ke depannya.

“Ketika kita mendirikan suatu prodi, harus paham apakah lulusannya nanti bisa terserap di masyarakat. Kemudian, adakah yang memiliki minat untuk masuk di prodi Bahasa Daerah ini?” terangnya.

Dia juga menyatakan bahwa memerlukan dukungan dari pemerintah daerah, terutama untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap prodi ini. Seperti pemberian beasiswa dari pemerintah daerah kepada calon mahasiswa yang mendaftar, karena hal ini berhubungan dengan pelestarian budaya dan bahasa daerah. Selain itu besar harapan Satyawati kelak lulusan prodi ini akan menjadi putra-putri daerah yang dapat mengabdi untuk Kaltim.

Sedangkan untuk penyerapan tenaga pendidik untuk prodi baru, menurutnya sesuai dengan aturan Kemenristekdikti, diperlukan minimal enam dosen yang terdaftar pada suatu prodi. Hal ini yang akan diperjuangkan FIB untuk penyerapan tenaga pendidik pada prodi Bahasa Daerah tersebut. Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh calon dosen, saat menempuh studi S2, tesis yang digarap fokus pada bahasa daerah yang ingin dijadikan program studi dan mengambil kajian linguistik. Jika sesuai, akan langsung diterima sebagai dosen di FIB.

Rencana mendirikan prodi Bahasa Daerah ternyata bukan satu-satunya yang dinginkan FIB. Disebutkan Satyawati ada beberapa program studi yang ingin mereka rintis di masa depan. “Kami sudah melakukan studi banding untuk mendirikan Bahasa Mandarin, Sastra Jepang, kemudian Sastra Pariwisata dan prodi Perpustakaan,” tutupnya. (len/wil)



Kolom Komentar

Share this article