Berita Kampus

Rampungkan Tahap Visitasi, RSGM Unmul Siap Mengantongi Izin Operasional

Sudah melewati salah satu syarat perampungan, RSGM Unmul diprekdisikan akan mengantongi izin operasional dalam waktu dekat

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Risna/Sketsa

SKETSA – Pihak Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unmul telah melaksanakan tahap visitasi sebagai salah satu syarat agar dapat beroperasional pada Rabu (20/12) lalu. 

Kunjungan ini menjadi salah satu syarat agar RSGM Unmul dapat meraih izin operasional. Visitasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dengan tujuan untuk dapat melihat keadaan langsung serta menyesuaikan isi dokumen yang telah diajukan sebelumnya dengan keadaan yang ada di lapangan. 

Direktur RSGM Unmul, Imran Irsal mengaku saat ini pihaknya sedang menunggu jawaban dari Dinas Kesehatan Kota terkait hasil visitasi tersebut.

“Tinggal menunggu tahapan atau jawaban dari Dinas Kesehatan Kota, mudah-mudahan dalam waktu dekat tidak ada halangan, izin operasional sudah kami dapatkan,” jelas Imran ketika diwawancarai secara langsung pada Jumat (2/2) lalu.

Kendati begitu, Imran belum bisa menyampaikan waktu pasti terkait peresmian operasi RSGM Unmul karena masih harus mengurus beberapa hal administratif, salah satunya kepada bagian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Kepada Sketsa Imran menjelaskan bahwa RSGM Unmul ini dibangun sebagai bentuk tanggung jawab institusi setelah membuka prodi Kedokteran Gigi. Hal tersebut disebabkan oleh mahasiswa prodi Kedokteran Gigi yang membutuhkan tempat untuk melaksanakan pendidikan profesi atau Co-Ass

"Dengan jumlah kami yang 30 per angkatan, kemudian dengan jumlah dental care di rumah sakit rata-rata mungkin 4 atau 5, tentu ini menjadi permasalahan dan ini menjadi catatan dari awal ketika mempunyai program studi Kedokteran Gigi, harus punya rumah sakit gigi dan mulut," tutur Imran.

Imran juga mengatakan bahwa RSGM Unmul nantinya akan menjadi rumah sakit pendidikan tipe C. Hal ini menjadi pertimbangan mengingat rumah sakit tersebut akan menjadi wadah atau tempat bagi mahasiswa co-ass dalam melakukan praktik.

“Kalau tipe C itu kasus-kasus yang tidak terlalu spesialistik. Kalau sudah B spesialis, kalau A sub-spesialis. Nah kalau dari kita cenderung harus ke C,” ungkap Imran.

Imran berharap RSGM pertama dan satu-satunya di Kalimantan Timur ini mendapat dukungan dan doa dari berbagai pihak untuk segera beroperasi sehingga dapat melakukan pelayanan.

“Mudah-mudahan ada penambahan sarana dan prasarana oleh bantuan universitas maupun provinsi sehingga mempercepat proses akreditasi rumah sakit, dan kita bisa melakukan kerja sama dengan jaminan sosial serta memberikan kontribusi pada masyarakat dan mendapatkan income bagi universitas," harapnya. (mlt/ali/dan)



Kolom Komentar

Share this article