Berita Kampus

Fahutan Unmul akan Hadirkan Lima Prodi Baru

Fahutan siap membuka lima prodi baru pada dua jenjang pendidikan

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Andini/Sketsa

SKETSA - Fahutan Unmul saat ini memiliki 3 program studi (Prodi) Kehutanan di level yang berbeda, yaitu Sarjana, Magister, dan Doktor. Pada Program Sarjana, Fakultas Kehutanan berencana untuk mengembangkan empat peminatan yang telah ada pada Prodi tersebut menjadi beberapa Prodi terpisah. Peminatan tersebut meliputi Manajemen Hutan, Teknologi Hasil Hutan, Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, serta Silvikultur.

Untuk meminta informasi lebih lanjut, awak Sketsa menghubungi Harlinda Kuspradini, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fahutan, di kantornya pada Kamis (21/3) lalu. Ia menjelaskan bahwa telah ada pembahasan mengenai pengembangan prodi yang ada di Fahutan. 

Untuk saat ini, fokus dari pengembangan tersebut adalah pada empat peminatan studi di Program Sarjana yang telah memiliki kurikulum secara umum, serta Prodi Profesi Keteknikan Hayati yang telah mendapatkan mandat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Meskipun demikian, masih ada peluang untuk membuka Prodi lainnya berdasarkan pengembangan bidang keilmuan dan kebutuhan masyarakat di bidang kehutanan. Sejumlah peminatan diharapkan dapat dikembangkan dan dikuatkan hingga menjadi Prodi tersendiri di masa yang akan datang.

Sebelumnya, Fahutan sudah memiliki 2 Jurusan yaitu Manajemen Hutan dan Teknologi Hasil Hutan. Namun sejak tahun 2010, fakultas tersebut tidak memiliki jurusan sebab adanya Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 2447/D/T/2009 tanggal 30 Desember 2009 mengenai penggabungan program studi bidang Pertanian termasuk di dalamnya Kehutanan. 

Namun dengan terbitnya Peraturan Rektor No 5 tahun 2021 yang menyatakan bahwa setiap Fakultas wajib memiliki jurusan dalam kedudukannya sebagai organ Fakultas, maka Fahutan segera menyusun Dokumen Kelayakan Pembentukan Jurusan agar dapat memiliki jurusan. 

“Berdasarkan analisis melalui instrumen pembukaan jurusan, Fakultas Kehutanan dapat membuka 3 jurusan. Setelah melalui pertimbangan Senat Fakultas Kehutanan, disepakati hanya 2 jurusan yang diajukan ke Universitas dengan nama Jurusan Kehutanan dan Jurusan Lingkungan Tropis,” pungkasnya.

“Usulan Fakultas tersebut dikirimkan ke tingkat Universitas pada tanggal 25 Januari 2022, dan di tahun yang sama pada bulan September, hasil penilaian usulan untuk pembentukan 2 jurusan di lingkungan Fakultas Kehutanan tersebut disetujui oleh Senat di tingkat Universitas. Jurusan-jurusan tersebut akan menaungi Prodi-prodi yang akan dikembangkan. Program studi profesi akan masuk di Jurusan Lingkungan Tropis karena bersifat multidisiplin," lanjut Harlinda.

Seiring dengan adanya jurusan yang akan ada di Fakultas Kehutanan, perubahan nama Fakultas juga telah dimasukkan dalam dokumen Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Unmul yang saat ini masih menunggu pengesahan. Di mana Fakultas Kehutanan akan berganti nama menjadi Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Tropis.

Ketika ditanyakan mengenai pro dan kontra yang ada di lingkungan Fahutan, dijelaskan bahwa secara umum tidak ada kontra terkait pengusulan prodi-prodi baru ini. Hal ini dibuktikan bahwa kelompok dosen di setiap minat, saling berkoordinasi untuk percepatan penyelesaian dokumen yang diperlukan. Kekhawatiran mungkin saja ada karena harus siap menghadapi hal-hal baru yang akan muncul.

Perencanaan pengembangan program studi baru di Fahutan ini juga merupakan salah satu upaya untuk memberikan pilihan studi yang lebih bervariasi. Pengembangan ini juga diharapkan dapat memfasilitasi pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan bertambahnya pilihan di Fahutan.

"Sehingga dengan adanya pengembangan ini, kita dapat menonjolkan berbagai bidang di Kehutanan, serta meningkatkan dampaknya karena spesifikasi bidang atau minat ditampilkan dengan lebih jelas," ungkapnya.

Terkait dengan tahapan yang ditempuh, proses pengembangan prodi baru ini sudah sampai pada persiapan pembuatan instrumen, sebagai persyaratan minimum pembukaan Prodi baru. 

Adapun syarat untuk pembukaan program studi baru mencakup profil yang menonjolkan keunikan, keunggulan, dan perbedaan dengan Prodi sejenis lainnya serta sepuluh mata kuliah dengan penciri khas masing-masing program studi. 

Dan Fahutan sendiri sudah pada tahap penyusunan Instrumen yang akan diusulkan ke tingkat Universitas, sehingga dengan pertimbangan Senat Unmul, maka Rektor akan mengajukan usul Pembukaan Prodi Baru yang memuat pemenuhan persyaratan akreditasi tersebut kepada Kemdikbudristek.

Tanggapan Mahasiswa

Sketsa juga berbincang dengan Jamhari, Wakil Ketua dari LEM Sylva beberapa hari yang lalu. Dia mengungkapkan bahwa rencana tersebut belum begitu dikenal di kalangan mahasiswa Fahutan. Hanya sedikit informasi yang disampaikan oleh dosen-dosen yang masuk ke dalam kelas.

"Sebenarnya rancangan pengembangan ini sudah ada sejak kami, mahasiswa angkatan 2022, pertama kali masuk ke Fahutan karena perbedaan antara angkatan kami dan angkatan 2021 agak besar, terutama saat angkatan 2021 masih dalam masa pandemi COVID-19 yang menyebabkan pembelajaran daring," ungkap Jamhari kepada awak Sketsa saat diwawancarai pada Rabu (27/3) lalu.

Dia menyatakan bahwa rencana tersebut diyakini akan meningkatkan efektivitas pembelajaran bagi para mahasiswa. Saat ini, satu kelas di fakultas tersebut dapat menampung hingga 150 mahasiswa dengan hanya satu dosen pengajar.

"Menurut saya, Fakultas Kehutanan pasti tidak membuat pengembangan program studi ini tanpa pertimbangan matang. Saya sangat mendukung adanya pengembangan ini," kata Jamhari.

Jamhari juga berharap agar pembukaan program studi baru ini tidak mengganggu posisi akreditasi unggul yang telah dimiliki oleh Fahutan.

"Harapannya Fakultas Kehutanan semakin memiliki daya tarik dengan adanya prodi baru, dan semoga peminat yang masuk ke Fakultas Kehutanan semakin meningkat," tambahnya. (mlt/mou/may)




Kolom Komentar

Share this article