Opini

Munas X BEM SI dan Gelombang Gerakan Perbaikan Bangsa

Samarinda, 24 Januari 2017 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggenapkan janjinya untuk melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) di Universitas Mulawarman. (Sumber foto: Dok. Fadly Idris)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Samarinda, 24 Januari 2017 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggenapkan janjinya untuk melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) di Bumi Borneo, tepatnya di Kampus Kiblat Gerakan Mahasiswa Kalimantan Timur yaitu Univeristas Mulawarman. Demi menyusun batu bata gerakan menuju gelombang gerakan yang lebih dahsyat dalam perbaikan bangsa.

Munas BEM SI mengambil tema besar “Gelorakan Perjuangan sebagai Aktualisasi Peran Mahasiswa untuk Perbaikan Bangsa“. Merupakan tema yang sangat tepat dalam membangkitkan gairah mahasiswa hari ini yang rindu akan perbaikan bangsa dan negara Indonesia. Selain memilih koordinator pusat, koordinator wilayah, memusyawarahkan dan mengonsolidasikan permasalahan di internal BEM SI, juga merumuskan isu-isu yang akan menjadi prioritas dalam melakukan eskalasi gerakan BEM SI ke depan demi kemajuan bangsa Indonesia. Munas BEM SI turut dihadiri oleh mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia ke-15, Sudirman Said.

Gelombang Gerakan Perbaikan Bangsa                                           

Sejatinya mahasiswa adalah aset rakyat. Ia bersifat elitis dan eksklusif. Jumlahnya pun hanya dua persen dari penduduk Indonesia yang 200 juta jiwa. Sedangkan mahasiswa aktivis lebih elitis lagi, mungkin hanya ada satu mahasiswa aktivis di antara 10 mahasiswa. Namun demikian, agenda yang mereka perjuangkan sangat populis dan realistis.

Mahasiswa merupakan kaum intelektual dan calon generasi pemimpin muda masa depan bangsa. Dari garis perjuangannya telah lahir banyak tokoh bersejarah bangsa yang kini menduduki pemerintahan dan berkontribusi dalam perbaikan bangsa. Dengan semangat zamannya, telah berhasil menorehkan tinta emas dalam menumbangkan rezim yang berkuasa dan turut andil dalam perjalanan berbangsa dan bernegara.

Hari ini begitu banyak dinamika kehidupan dan permasalahan bangsa yang sedang marak. Mulai dari organisasi yang digembosi oleh oknum-oknum tidak betanggung jawab, situasi ekonomi politik dalam negeri yang semakin tidak jelas arah kebijakannya, proyek “Multy Years Contract“ oleh pemerintah dengan berbagai investor asing yang hari ini membuat utang luar negeri Indonesia semakin membengkak drastis. Belum lagi ketika kita berbicara tentang ekspansi ekonomi “corporate capitalism“ yang luar biasa membabat habis seluruh sumber daya alam yang kita miliki tanpa ada proteksi yang ketat, hingga isu kedaulatan dan proxy war yang mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara serta kebhinekaan kita semua sebagai bangsa Indonesia--yang mengedepankan Pancasila sebagai lambang Negara. Belum lagi sedang maraknya berbagai gesekan antar kelompok dan agama yang sudah sampai pada titik mengecewakan. Kita sedang menuju titik krusial dalam perjalanan bangsa ini. Semua memerlukan penyikapan serius dari anak bangsa, termasuk oleh seluruh mahasiswa yang hari ini tergabung dalam aliansi mahasiswa di Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia.

Harapan Indonesia Masa Depan

Dalam konteks demikian, Munas ke X hari ini harus menjadi momentum perlunya mengambil sikap dan peran Aliansi BEM SI dalam menilai Indonesia yang sedang bergejolak, konflik horizontal dan vertikal yang merajalela, berakibat pada stabilitas dinamika bangsa yang harus menuntut BEM SI dan seluruh mahasiswa Indonesia untuk tidak tinggal diam dan selalu bergerak.

Jangan sampai agenda Munas ini menjadi seperti agenda banyak orang tua kita di parlemen dan para pemimpin bangsa kita hari ini yang sering bertengkar. Ini sangat menyedihkan. Dalam sebuah Musyawaran Nasional, rapat paripurna hingga dalam sebuah persidangan terkadang tampak kacau dan penuh dengan hiruk pikuk, saling interupsi, protes, teriak-teriak liar dari berbagai arah yang sangat tidak enak dilihat oleh siapa pun. Padahal mereka adalah orang yang memiliki intelektual yang tinggi serta sudah berumur dan dewasa matang pemikirannya. Mendengar pimpinan sidang memberikan instruksi saja mereka mengelak dan menantang dengan suara yang keras hingga kesepakatan sulit diraih yang membuat siding harus diskors. Ini adalah potret buramnya masa depan Indonesia jika Munas ini pula melakukan hal yang sama penampilannya dalam menyelesaikan masalah organisasi.

Harapan Indonesia masa depan berada di pundak pemuda kita mahasiswa yang hari ini tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia. Harapan besar itu timbul akan konsistennya gerakan BEM SI yang hari ini menjadi satu-satunya gerakan yang terus berada di garda terdepan dalam mengawal kebijakan pemerintah setelah beberapa organisasi yang mengatas namakan aliansi, ikatan, organisasi mahasiswa lainnya tumpul dalam memperjuangkan aspirasi rakyat yang hari ini membutuhkan gebrakan mahasiswa dalam perbaikan bangsa Indonesia.

Hidup Mahasiswa! Hidup Mahasiswa! Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Merdeka!

Ditulis oleh Fadly Idris, Ketua BEM FKIP Univeristas Mulawarman 2016 dan CEO Mulawarman Youth Leader



Kolom Komentar

Share this article