Opini

Mengawal Independensi, Lahirkan Pemimpin Substansi

Sumber gambar: gambar.co

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Pada penghujung kepengurusan LPM Sketsa 2016, tema Pemira jadi fokusan berita. Harapan pemira tahun ini masih sama seperti sebelumnya. Mampu melahirkan pemimpin lebih baik dari pengurus yang sudah-sudah. Menjadi titik 'perbaikan' dari sebelumnya.

Bukan tanpa sebab berita menyoal pemilihan calon presiden dan wakil presiden BEM KM 2017 memenuhi timeline Anda. Sebagai lembaga pers satu-satunya di tingkat universitas, LPM Sketsa mengawal langsung Pemira 2016.

Membedah, mengkritisi, serta mengawal isu seputar Pemira Unmul. Sebagai bentuk dukungan agar terciptanya Pemira Unmul sebagai ajang suksesi kelembagaan mahasiswa yang transparan dan demokratis. Melahirkan pemimpin independen. Itu pasti!

Produk jurnalisme yang komprehensif dan tak mungkin Anda lewatkan. Mengupas fakta-fakta, memaparkan dinamika, dan menuangkan keresahan soal Pemira Unmul lewat berbagai sudut.

Semangat idealisme pun dijunjung tinggi. Kebebasan pers jadi pegangan kami mengawal berita. Tentunya dalam lajur kode etik yang telah baku dan paten ditaati seluruh awak pers termasuk kami LPM Sketsa.

Produk jurnalistik perihal Pemira Unmul dapat menjadi katalisator bagi para mahasiswa untuk bersama-sama mengawal proses dan turut andil dalam percaturan kelembagaan di Unmul. Turut mengetahui proses, memahami skema atau mengkritisi hingga akhirnya sepakat atas hasil.

Bukan hal mudah memang untuk mensosialisasikan dan memastikan kesadaran kawan-kawan mahasiswa untuk turut berpartisipasi dalam pemira. Di sisi lain, para calon tentu sudah memiliki konsep kampanye dan melihat-lihat peta politik Unmul. Semoga saja dari sini lahir pemimpin yang memang serius.

Jangan sampai Pemira Unmul hanya dimaknai sebagai kontes untuk melanggengkan ritual kemahasiswaan. Jangan sampai pula, mahasiswa tidak memahami urgensi pemilihan raya yang digelar tiap tahun ini. Hal itu berakibat pada proses suksesi lembaga kemahasiswaan cenderung rendah.

Jika dalam Pemira Unmul animo dan partisipasi rendah, masihkah lembaga kemahasiswaan yang dipimpin kelak patut mengatakan 'Kami Unmul'? Sedangkan representasi partisipan pada pemira masih rendah. Belum kiranya mewakili jika tak seluruh komponen mahasiswa terlibat aktif memilih.

Independensi jadi sorotan lain. Baik dari segi penyelenggara hingga calon. Jujur. Itu utama. Selain itu, aturan yang dibuat dan disepakati bersama dapat benar-benar dijalankan bersama pula. Iya. Bersama.

Semoga Pemira Unmul kali ini berjalan lancar. Bukan hanya lancar melahirkan pemimpin baru. Namun juga 'lancar' lainnya. Sesuai aturan yang ada. Tidak melanggar, mengurangi, atau melebihkan. Semangat demokrasi mestinya tidak dicederai. Apalagi ada curang yang ternyata turut menghiasi.

Terlepas dari sistem pemilihan pemira online yang kembali dihelat tahun ini, berarti sudah tiga kali. Terlepas pula dari beberapa fakultas yang mempertanyakan keabsahan Pemira sistem digital. Seolah di persimpangan antara online atau konvensional. LPM Sketsa berharap independensi sehingga lahir pemimpin substansi!

           

Semangat Berbagi dan Menginspirasi!

Ketua Umum LPM Sketsa 2016

Raden Roro Mira Budiasih



Kolom Komentar

Share this article