Resmi Dirilis, Fitur Centang Biru Twitter Pasang Tarif Khusus

Resmi Dirilis, Fitur Centang Biru Twitter Pasang Tarif Khusus

Sumber Gambar: Pexels

SKETSA — Salah satu fitur menarik yang hadir hampir di setiap media sosial adalah centang biru yang tersemat di samping nama akun pengguna. Lencana centang biru sendiri hadir sebagai tanda yang digunakan untuk memverifikasi suatu akun yang benar dan asli dimiliki oleh penggunanya. Biasanya, lencana ini dapat ditemukan di akun milik figur publik ternama, merek dagang terkenal, hingga milik pemerintah.

Namun, akhir-akhir ini, khususnya di jagat media Twitter, tak jarang kita menemui sejumlah akun  bercentang biru. Padahal, sosok dibalik akun tersebut bukan figur publik atau tokoh terkenal, melainkan hanya masyarakat biasa. Usut punya usut, Twitter telah meluncurkan fitur teranyarnya, yaitu Twitter Blue.

Dilansir melalui laman resmi Twitter, Twitter Blue adalah sebuah layanan premium yang dapat menambahkan tanda centang biru ke akun yang membeli layanan ini. Tidak hanya itu, Twitter Blue juga memberikan akses lebih awal ke pengguna layanan ini untuk mencoba fitur-fitur terbaru lainnya yang akan dirilis. 

Beberapa fitur yang dapat dinikmati oleh pelanggan Twitter Blue di antaranya adalah edit tweet, yakni fitur yang dapat menyunting tweet atau cuitan yang telah dipublikasi, mengunggah video dengan durasi yang lebih panjang, mengunggah cuitan hingga empat ribu karakter, mode pembaca, hingga sederet fitur menarik lainnya. 

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pelanggan Twitter Blue sebelum membeli layanan ini. Akun yang digunakan harus aktif selama tiga puluh hari dan telah dibuat lebih dari sembilan puluh hari untuk dapat berlangganan.

Twitter Blue resmi hadir di Indonesia pada Kamis (9/2) lalu. Harga yang ditawarkan dipecah tergantung dari jenis perangkat yang digunakan. Untuk iOS dan Android, Twitter mematok harga yang sama, yaitu Rp165.000 per bulan. Sementara untuk versi web dikenakan harga Rp120.000 per bulan dan Rp1.250.000 per tahunnya.

Seperti tidak ingin kalah, Instagram dan Facebook yang berada di bawah Meta ikut meluncurkan fitur serupa dengan nama Meta Verified yang baru saja diluncurkan di Australia dan Selandia Baru. Melalui layanan verifikasi berbayar ini, baik Twitter maupun Meta ingin meningkatkan keamanan dan percakapan yang berkualitas pada  jejaring media sosial mereka. 

Pro dan kontra tentu datang ketika layanan berlangganan ini diluncurkan. Awak Sketsa pun mencoba mencari tahu bagaimana tanggapan dari para mahasiswa, khususnya yang merupakan pengguna aktif dari aplikasi burung biru tersebut.

Riki, mahasiswa Fakultas Farmasi 2021 adalah salah satu dari mereka yang kontra akan hadirnya layanan Twitter Blue ini. Ia turut menyayangkan adanya pembayaran untuk menikmati fitur yang seharusnya bisa dirasakan oleh semua pengguna. Imbuhnya, centang biru yang selama ini dianggap istimewa karena cara mendapatkannya butuh persyaratan spesifik, kini nilainya berkurang karena bisa didapat oleh siapa saja yang berlangganan fitur tersebut.

“Selain itu, centang biru yang selama ini spesial, sekarang jadi nggak sespesial itu lagi, karena semua orang bisa dengan gampang mendapatkannya. Jadi, tinggal bayar, sudah bisa dapat centang biru itu.” tutur Rifki ketika diminta tanggapannya melalui pesan teks WhatsApp pada Minggu (5/3).

Pendapat lain datang dari Dwi, mahasiswa FIB 2021 yang juga kontra dalam fitur terbaru aplikasi media sosial milik Elon Musk tersebut. Nilainya, risiko dari terjadinya misinformasi dari akun-akun bercentang biru hasil berlangganan Twitter Blue menjadi lebih besar.

“Sekarang jadi sulit untuk mencari akun yang asli pemiliknya, karena bisa jadi akun itu cuma akun palsu yang berlangganan Twitter Blue, bukan akun asli yang memang diverifikasi oleh pihak Twitter-nya sendiri. Jadi, risiko misinformasinya jadi lebih besar.”

Meski begitu, pihak Twitter pun memastikan bahwa layanan gratis akan tetap tersedia bagi seluruh penggunanya. Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk berlangganan Twitter Blue? (zrt/dre)