Lifestyle

Parkinson's Law: Dilema Menunda dan Menyelesaikan Tugas

Pernahkah kamu mengalami dilema dalam menyelesaikan tugas?

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Job-like Magazine

SKETSA – Kamu lebih memilih mengerjakan tugas dengan deadline satu bulan atau satu minggu? Kecenderungannya seringkali memilih tugas dengan deadline satu bulan. Dengan lama waktu tersebut, kamu akan mempersiapkan apa-apa saja yang diperlukan untuk tugasmu, atau kamu bisa melakukan kegiatan lain sampai hari di mana tenggat waktu tugasmu berakhir. Namun, sebenarnya kamu bisa mengerjakannya dalam beberapa hari.

Ada yang dinamakan sebagai konsep Parkinson’s Law. Konsep ini merujuk pada sebuah buku yang berjudul Parkinson’s Law yang diterbitkan pada 1957 ditulis oleh dr. Northcote Parkinson. Ia dikenal sebagai pakar yang ahli dalam sejarah kelautan di Inggris, selain itu ia dikenal sebagai seorang penulis andal dengan hampir 60 buku.

Dalam buku tersebut dirinya mengemukakan bahwa “waktu penyelesaian suatu pekerjaan akan melebar mengikuti waktu yang tersedia”. Artinya, jika kita mengizinkan diri sendiri mengerjakan suatu pekerjaan dalam tenggat waktu tiga hari padahal dapat diselesaikan dalam waktu hanya setengah hari, maka secara psikologis pekerjaan tersebut terkesan lebih kompleks, rumit, sulit dan membuat kita percaya bahwa memang butuh waktu tiga hari untuk menyelesaikannya.

Sebagai contoh, kamu ditugaskan untuk membuat surat dengan tenggat 15 hari. Kamu akan berpikir untuk memilih alat tulis yang mana, kertas yang akan digunakan seperti apa dan kapan akan mulai mengerjakannya. 

Namun, semua hal itu akan berbeda ketika kamu diberi 15 menit saja, kamu tidak akan sempat berpikir untuk mencari hal lain yang dibutuhkan untuk tugasmu, tetapi akan langsung mengerjakannya. Hasilnya, kedua surat dengan deadline yang berbeda itu akan sama saja. Ini menunjukan bahwa tenggat waktu sangat mempengaruhi produktivitas, seseorang mudah hanyut dalam tenggat waktu yang lama daripada yang sebentar.

Dengan mengerjakan tugas yang sebenarnya bisa selesai dalam dua jam namun memiliki tenggat waktu masih satu minggu, akan membuat tugas terlihat lebih rumit dan berat. Kelebihan waktu ini memengaruhi produktivitas dengan menunda pekerjaan, lalu pekerjaan akan terus bertambah rumit dan berat. Selain dari kerumitan yang bertambah, hal itu bisa memunculkan stres dan berakhir pada kondisi menyerahnya seseorang untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Kendati demikian, ada beberapa cara agar kamu bisa terlepas dari jeratan Parkinson’s Law sehingga kamu bisa menyelesaikan tugas tanpa berlama-lama dengan hasil kinerja yang maksimal.

Pertama, kamu harus bisa menentukan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu tugas, tentukanlah waktunya secara realistis. Penentuan ini bisa dibuat di luar dari tenggat waktu asli. Sebagai contoh, ketika kamu mendapat tugas yang harus diselesaikan hingga akhir bulan tapi sebenarnya bisa diselesaikan sampai pertengahan bulan, maka ambillah itu sebagai tenggat waktumu sendiri.

Kedua, kerjakan secara disiplin dan maksimal sesuai waktu yang ditentukan sebelumnya sehingga tugas cepat rampung dengan hasil yang bagus. Ketiga, kamu bisa membantu orang lain dalam menentukan waktunya, dan berikan dorongan agar dapat menyelesaikan sesuai waktu yang diberikan.

Pertimbangkan pula kegiatan lain yang dikorbankan untuk satu tugas, sehingga jangan sampai tidak disiplin dan hanya menyia-nyiakan waktu yang ada. Fokuslah pada manajemen waktu dan maksimalkan kinerja. 

Pastikan kamu buat tenggat waktu bukan untuk dilewati. Konsep ini dicontohkan oleh konsekuensi hukum Parkinson sebagai berikut, “If you wait until the last minute, it only takes a minute to do.” (vyn/rqf/rst).



Kolom Komentar

Share this article