Hari Besar

Asa Siswa SD di Hari Anak Nasional: "Bapak-Ibu Guru Jangan Galak-Galak"

Teman-teman Adi yang sedang asyik bermain. (Sumber: Mahmudhah S)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA  – Hai, namaku Christyan Tuna, aku biasa dipanggil Tyan. Saat ini aku kelas 6, aku sekolah di SD Negeri 006 Loa Janan Ilir, Samarinda. Setiap pagi aku pergi ke sekolah, aku harus bersiap lebih awal karena pelajaran dimulai pukul 7 pagi. Untuk itu aku selalu diantar Mamaku dengan menggunakan sepeda motor ke sekolah.

Aku tinggal dengan Mama dan Papa, aku juga punya kakak sekarang dia kelas 3 SMA. Kalau habis pulang sekolah biasanya aku main dulu dengan teman-teman, kami biasanya main bola di lapangan dekat rumah atau di halaman rumah.

Aku juga punya cita-cita, kalau besar nanti aku mau jadi dokter. Mama dan Papa mendukung aku menjadi dokter dan mereka juga selalu memberi aku semangat. Di sekolah aku suka banget pelajaran IPA, aku suka dapat nilai yang bagus.

Kamu mungkin bertanya, kenapa aku mau jadi dokter? Karena dokter itu bisa menolong orang yang sakit sampai dia bisa sembuh. Supaya aku bisa jadi dokter aku harus sekolah dan rajin belajar. Aku senang sekali bisa sekolah dan belajar bersama teman-teman.

Tapi, kadang kasihan juga kalau lihat teman-teman kayak aku yang enggak sekolah. Kadang aku kalau ke Samarinda Kota lihat mereka di jalan, ada yang jualan koran. Aku berharap semoga mereka bisa sekolah kayak aku supaya mereka bisa wujudkan cita-citanya juga. 

---

Hai, aku Andika Dwi Mulyono, panggilanku Adi. Aku tinggal di Kelurahan Lok Bahu, teman-temanku banyak yang beda umur dan lokasi sekolah denganku. Aku sekarang kelas 6 SD, jadi di antara kawanku aku yang paling tua.

Kami punya cita-cita masing-masing kalau nanti sudah besar. April ingin kerja di kedutaan negara, Felis ingin jadi penyanyi, Didi ingin jadi wartawan, Nova ingin jadi montir, dan Ati ingin punya salon kecantikan. Aku sendiri ingin jadi supir taksi online. Soalnya asyik, Masku kan kerjanya jadi supir taksi online, setiap bawa penumpang itu dia sekalian jalan-jalan.

Tapi dua temanku, Nova dan Ati punya masalah pelajaran di sekolah. Aku pernah lihat gurunya Nova datang ke rumahnya. Pertama kupikir cuma pengin mampir, tapi kok bisa sampai lima kali. Ternyata gurunya kasih lihat tugas yang Nova kerjain ke ibunya.

Nova ini masih kelas 3B. Kalau masuk jam istirahat, Nova sering tetap disuruh di dalam kelas sama gurunya. Biar gurunya bisa ngajarin dia lagi. Kalau misalnya Nova masih enggak ngerti pelajarannya, guru itu suka bentak Nova. Kadang-kadang sampai bilang bodoh.

Kalau Ati lain lagi. Aku dengar wali kelasnya pernah datang ke rumah dia pas habis magrib. Katanya bahas tentang Ati yang sering absen di kelas. Padahal setahuku, Ati adalah temanku yang paling bersemangat saat berangkat ke sekolah.

Didi temanku yang juga satu kelas sama Ati cerita ke aku. Kalau wali kelasnya terlalu galak saat mengajar. Gara-gara itu Ati jadi takut masuk kelas karena takut akan dimarahi kalau dia salah hitung.

Kalau aku boleh bertanya, apakah guru-guru berpikir jika kami dibentak, maka kami akan langsung paham? Menurutku tidak, menurut teman-temanku juga tidak.

Kami juga punya cita-cita yang ingin kami raih. Kami bersekolah agar kami belajar apa artinya disiplin, pintar, sopan, dan sabar. Jadi kalau aku bisa bicara ke ibu-bapak guru, aku mau bilang, "Tolong, Pak, Bu. Ajari kami, tapi jangan galak-galak, ya." (wil/cin/wal/aml)



Kolom Komentar

Share this article