Berita Kampus

Sengkarut Pemira, Rusaknya Fasilitas Sekretariat DPM KM Unmul

Kisruh Pemira Unmul 2021 masih berlanjut.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Istimewa

SKETSA - Sengkarut Pemira Unmul masih berlanjut, setelah aksi yang dilakukan Paslon 02 di rektorat Unmul, Senin (6/12) lalu. Beredar kabar fasilitas sekretariat DPM KM dirusak. Hal itu diketahui dari pesan WhatsApp salah satu anggota UKM Teater Yupa, yang membagikan informasi imbauan untuk Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM KM) dan Pusat Studi Islam Mahasiswa (Pusdima) agar sementara waktu tak berkegiatan di Student Center (SC).

“Saya dari UKM Teater Yupa meminta dengan sangat kepada DPM KM serta Pusdima untuk sementara waktu tidak berkegiatan di lingkungan SC demi menjaga kondusifitas wilayah SC. Karena sudah 2 malam ini selalu terjadi keributan terkait dengan pelaksanaan Pemira yang mana itu berdampak dengan kegiatan di lingkungan SC,” tulis pesan singkat yang beredar di WhatsApp itu.

Belum ada informasi pasti mengenai siapa pelaku perusakan itu. Sketsa melakukan konfirmasi pada beberapa pihak. Salah satu yang Sketsa wawancarai ialah Siti Rahma selaku Ketua UKM Teater Yupa Unmul. Dirinya mengaku kejadian itu pada dua malam berturut-turut, 5 dan 6 Desember. Namun, pihaknya berada di lokasi kejadian pada malam kedua saat UKM Teater Yupa berkegiatan.  Beberapa anggotanya memang melihat sekelompok orang membawa kayu dan menuju lantai atas, tidak lama berselang, terdengar suara pecahan. Diketahui suara itu berasal dari sekretariat DPM KM.


“Laporan dari Humas saya pun, dia ada ditelepon terkait izin penyegelan. Cuman, pesan dari kami silakan kalau mau melakukan penyegelan asal jangan melakukan keributan. Ternyata, tidak sesuai dengan apa yang dikatakan. Ya obrolannya sih izin bakal ada sedikit keributan karena ingin melakukan penyegelan di sekre DPM,” terangnya pada Rabu, (8/12).

Kejadian serupa berlanjut pada malam kedua, sekitar pukul 23.30 WITA. Dari lantai atas SC, tiba-tiba terdengar bunyi keras seperti pukulan, pihaknya mengaku kemungkinan asal bunyi itu dari pukulan pintu. Bekas memukul itu lantas jatuh ke bawah dan hampir mengenai anggota UKM Teater Yupa.

“Spontan kami teriak untuk menghentikan kegiatannya. Hanya saja dari mereka marah dan sempat hampir menyerang kami. Sekitar empat orang yang naik ke atas laki-laki semua, dan yang berjaga-jaga itu ada dua orang laki-laki.”

Siti pun mengaku ia dan anggota lainnya tidak mendapat ancaman dan sampai saat ini juga tidak mengetahui asal sekelompok orang itu.

Efan Alfarizki Wakil Presiden BEM KM Unmul 2020/2021, keesokan paginya menuju lokasi untuk memantau dan membantu membersihkan ruangan tersebut. Efan menjelaskan kronologi yang ia ketahui. Rentet kejadian itu dipaparkannya terjadi pukul 22.30 WITA, Minggu (5/12). Sekelompok orang mendatangi sekretariat DPM KM dengan membawa alat-alat yang berpotensi merusak fasilitas. Perusakan itu juga diakuinya termasuk pada inventaris DPM KM seperti dispenser, meja, kipas, dan alat elektronik lainnya.


“Sekitar 3 orang yang mantau di bawah sedangkan beberapa oknum menaiki Student Center dan menuju sekre Pusdima, dan Alhamdulillah diadang untuk mencegah vandalisme sama teman-teman UKM yang kebetulan berada di Student Center dan akhirnya vandalisme malam kedua tidak terjadi hal yang menimbulkan kerugian,” papar Efan pada Selasa (7/12) kepada awak Sketsa.

Sebelumnya diketahui bahwa kondisi sekretariat DPM KM tertata rapi dengan inventaris yang sesuai pada tempatnya, sebab hanya digunakan oleh tim Informasi dan Teknologi Pemira (ITP) dari Pemira Farmasi dalam melakukan pemungutan suara. Setelahnya tidak ada lagi kegiatan karena kondisi dinilai tak kondusif. Meski begitu, Efan mengaku belum dapat mengambil kesimpulan siapa pelaku dari perusakan sekretariat DPM KM ini. Info yang ia dapat bahwa pelaku tersebut adalah mahasiswa Unmul yang tidak menerima keputusan dari KPPR Pemira BEM KM Unmul tahun ini.

“Menyikapi keputusan harus disertai dengan cerdas dan kepala dingin dan tidak melakukan kerusakan. Sangat disayangkan fasilitas yang kami perjuangkan malah dihancurkan dengan tidak bertanggung jawab.”

Kisruh ini akan ditindaklanjuti pihaknya. Ia menuturkan ada beberapa yang harus dikerjakan agar pelaku jera dengan tindakannya. “Akan ada beberapa hal yang BEM KM ingin lakukan atas perihal yang terjadi: mengecam keras tindakan vandalisme yang terjadi, mengusut tuntas pelaku vandalisme yang menimbulkan kerusakan di Student Center dan diberikan hukuman yang setimpal, meminta tanggung jawab pelaku atas vandalisme yang terjadi,” tutup Efan.

Silang Pendapat Timses Paslon 02

Tudingan perusakan ini mengarah ke tim pemenangan Ikzan-Bagus. Sketsa mengonfirmasi Mujahidin selaku Ketua Timses Paslon 02, Selasa (7/12) lalu. Mujahidin menuturkan bahwa pihaknya tak pernah merencanakan aksi perusakan tersebut. Status media sosial mahasiswa yang berseliweran, dinilainya sebagai bentuk penggiringan opini untuk Paslon 02.

“Ini juga bertepatan dengan kami melakukan aksi di rektorat Unmul. Kabar itu kami bisa memastikan massa aksi kemarin terfokus pada aksi di rektorat, tidak ada aksi tambahan yang kemudian kita ke sekretariat DPM KM, untuk melakukan perusakan itu. Bisa saja ada oknum yang merasa tidak puas, kita tidak tau apa yang menjadi permasalahan, yang (berujung pada) perusakan. Kami memastikan itu,” ujar Mujahidin.

Ketika ditanya mengenai bukti kuat tak adanya keterlibatan Timses Paslon 02, ia mengaku bahwa pihaknya telah mengoordinir untuk aksi damai dan menghindari jalur yang melanggar aturan, sehari sebelum aksi dilakukan.

“Pasti kita menindaklanjuti kalau itu bagian dari tim kami. Kami akan murni menyerahkan proses ini ke pihak berwajib atau birokrasi untuk merespons insiden itu. Kalau memang pelakunya bagian dari kita akan kita tindak lanjut . Apapun sanksi yang diberikan, kami akan menghargai,” pesannya.

“Poin dari rilis kami merespons insiden itu, poin yang dipertegas adalah mengonfirmasi persoalan di lingkup Unmul, khususnya sekretariat DPM KM. Kita juga berharap ada sinergi lembaga internal, atau lembaga apapun untuk mencari bersama-sama, kalau memang oknum tersebut adalah mahasiswa Unmul.”

Hingga berita ini diterbitkan, Ketua DPM KM Unmul belum merespons wawancara Sketsa, sebagai pihak yang dirugikan karena rusaknya fasilitas sekretariat. (bay/rst/khn)



Kolom Komentar

Share this article