Berita Kampus

Resmi Dibuka, Program Doktor Ilmu Pertanian Diharapkan Melahirkan SDM Unggul

Pembukaan Prodi Doktor Ilmu Pertanian Unmul

Sumber Gambar: Army/Sketsa

SKETSA - Melebarkan sayapnya, Faperta Unmul secara resmi membuka Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Pertanian pada 14 Maret 2022 lalu. Izin pembukaan Prodi tersebut tertulis dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 154/E/O/2022.  

Meski telah berdiri, Prodi baru itu tak pelak dari prosesnya yang panjang hingga akhirnya menjadi program doktor pertama di Faperta. Diwawancarai pada Kamis (26/5), Nurhasanah sebagai Koordinator Prodi Doktor Ilmu Pertanian menceritakan bahwa proses pendirian Prodi tersebut sudah dirancang sejak 2019. Meski baru mendapatkan izin pada Maret lalu, program ini berjalan sangat pesat, terlihat dari dimulainya penerimaan mahasiswanya pada awal Mei lalu. 

“Semua tahapannya Alhamdulillah sudah kita jalankan dengan baik. Website-nya sudah kita kembangkan kemudian promosi juga sudah kita lakukan dengan mengirimkan  pamflet dan flyer (pendaftaran) ke semua dinas terkait.”

Pihaknya juga telah menyebarluaskan informasi mengenai pendaftaran itu ke beberapa universitas di Samarinda yang memiliki Faperta. Itu dilakukan agar staf dan dosen mereka yang belum melanjutkan studi doktoral, dapat berminat untuk melanjutkan studi yang ditawarkan.

Kehadiran program baru ini baginya tentu diharapkan dapat berkontribusi dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di dalam pembangunan pertanian, khususnya di Kaltim.

Ditanya mengenai ketersediaan tenaga pendidik, ia mengungkap jika Prodi Doktor Ilmu Pertanian mendapat apresiasi oleh asesor, ketika proses visitasi pembukaan program tersebut. Hal itu lantaran jumlah tenaga ajar yang terbilang banyak, berkisar lima dosen homebase dan empat di antaranya telah bergelar profesor. 

Adapun empat peminatan yang ditawarkan, di antaranya Agronomi dan Hortikultura, Peminatan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman, Peminatan Proteksi Tanaman, dan Peminatan Hasil Teknologi Pertanian. 

“Jika sudah berjalan dengan baik dalam beberapa tahun ke depan, kita akan mengembangkan untuk minat-minat yang lain misalnya Agribisnis, Ilmu Tanah, dan lain-lain."

Dari sederet  peminatan itu, selain menyiapkan SDM yang unggul di bidang pertanian dan lulusannya dapat menjadi pakar dan manajer di bidang pertanian, birokrat di bidang pertanian, hingga pengambil keputusan kebijakan serta memiliki pemahaman keilmuan yang mumpuni. 

Sejauh ini, sudah terdapat lima orang yang telah mendaftar sebagai mahasiswa program doktor tersebut. Diakuinya, ia tidak menarget pendaftarnya, sebab punya lima mahasiswa itu telah ideal, sebagaimana tujuan di awal ingin fokus dan serius dalam pembimbingan. 

“Nah, untuk lima ini sudah ada, tidak tahu ke depan bisa jadi bertambah, ada peminat yang baru. Untuk yang ini kita sudah syukuri target yang sudah kita harapkan itu sudah terpenuhi untuk saat ini,” ucapnya.

Euforia kehadiran Prodi Doktor Ilmu Pertanian tersebut juga datang dari Alumni Magister Pertanian Tropika Basah Faperta Unmul, Devi Tantiani. Menurutnya keputusan tersebut tepat, sebab Unmul yang merupakan kampus terbesar di Kaltim sudah seharusnya memiliki akses pendidikan yang baik.

Kini para alumni pertanian yang berdomisili di sekitar Kaltim tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan pendidikan doktor hingga ke luar pulau. Terlebih program yang ada di Faperta Unmul memiliki keunikan tersendiri, lantaran mengusung pertanian dengan lingkungan tropika lembab sebagai satu-satunya di Indonesia.

Devi mengaku tertarik, pasalnya ini sangat menjanjikan untuk penelitian-penelitian di bidang pertanian, khususnya pada lingkungan tropika lembab. Ia juga yakin ke depannya mahasiswa maupun alumni program doktoral ini, akan sangat membantu Kaltim untuk bisa menemukan teknologi-teknologi baru di bidang pertanian.

“Sehingga mungkin saja 10 sampai 20 tahun ke depan pertanian di Kalimantan Timur semakin maju. Saya harap, saya adalah salah satu di antara orang-orang yang memajukan pertanian kita,” kelakarnya kepada awak Sketsa, Kamis (26/5).

Ia juga berharap lulusan program baru ini bisa berkontribusi dalam pembangunan pertanian dan mampu berinovasi dan melahirkan teknologi yang berguna bagi para petani, terlebih yang ada di daerah dengan lingkungan tropika lembab. (fzn/amg/wsd/khn)



Kolom Komentar

Share this article