Berita Kampus

Rapat Senat Pilrek Unmul 2022: Satu Gugur, Lima Siap Bertanding

Pelaksanaan pemilihan rektor Unmul 2022

Sumber Gambar: Alya/Sketsa

SKETSA - Proses Pemilihan Rektor (Pilrek) Unmul periode 2022-2026 sampai pada tahap penjaringan dan terus melaju untuk memilih pemimpin baru Unmul. Pada tahap penjaringan, Rapat Pleno Senat secara tertutup dilakukan untuk menetapkan bakal calon rektor pada Selasa (7/6). Hasilnya kemudian diumumkan melalui konferensi pers pada keesokan harinya, Rabu (8/6) bertempat di lantai tiga Gedung Rektorat Unmul. 

Selama masa penjaringan, enam bakal calon mendaftar posisi tersebut. Di antaranya Bohari Yusuf selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, kemudian Prof. Susilo seorang guru besar Program Magister Pendidikan Bahasa Inggris. Lalu Dekan FMIPA Idris Mandang, Ketua Senat Unmul Irwan Gani, Abdunnur selaku Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia dan Keuangan, serta Prof. Esti Handayani Hardi penyandang profesor termuda Unmul dengan jabatan fungsionalnya sebagai Guru Besar.

Azainil selaku Ketua Panitia Penjaringan, Penyaringan, dan Pemilihan Rektor Unmul 2022  membeberkan bahwa terdapat lima bakal calon rektor yang dinyatakan lolos kualifikasi dan memenuhi persyaratan untuk lanjut ke tahap penyaringan. 

Pasalnya dari keenam bakal calon yang mendaftar, Esti Handayani dinyatakan tidak lolos karena dianggap tidak memenuhi kriteria pengalaman manajerial minimal dua tahun. Sebelum konferensi pers ini, Sketsa sempat menyambangi Esti di kediamannya pada Kamis (2/6) lalu untuk mengulik animonya dalam mendaftar sebagai bakal calon rektor.

Baginya, Unmul perlu mempercepat langkahnya dalam berkembang, dan dalam prosesnya dibutuhkan anak muda yang tangkas dan adaptif. Kepada Sketsa, Esti turut menyinggung program baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang masih belum optimal di Unmul, Merdeka Belajar kampus Merdeka (MBKM) misalnya.

"Karena saya juga paham ya peraturan baru itu akan sangat sulit diaplikasikan pada universitas yang menurut saya enggak fleksibel. Fleksibel dalam arti, memahami sebuah regulasi baru. Menurut saya itu butuh orang muda sih yang gercep (gerak cepat), aplikatif kalau saya bilang, butuh yang adaptif dan cepet nangkep dengan perubahan."

"Jadi saya sih berharap saya bisa diterima oleh senat, karena yang memilih kan senat bukan civitas academica unmul. Dan berharap senat itu bisa membaca gitu arah kemana saya ingin membawa unmul," imbuhnya.

Pasca penetapan itu, Esti juga membagikan pengalaman dan pemikirannya melalui surat terbuka: https://pojoknegeri.com/news/daerah/kaltim/2022/06/08/surat-terbuka-prof-dr-esti-handayani-hardi?page=3 tertanggal 7 Juni 2022 lalu.

Di dalamnya tertulis juga lima pengalaman manajerial yang pernah dilaluinya: Ketua Program Studi Budidaya Perairan FPIK Unmul 2011-2015, Ketua Tim Akreditasi Program studi Budidaya Perairan FPIK Unmul 2012, Manager Keuangan Layanan Internasional Unmul 2012-2014, Ketua Pusat Penguatan Kelembagaan dan Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M Unmul 2014-2020, Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan S-3 Unmul Universitas Mulawarman 2021 hingga sekarang.

“Syarat manajerial itu ada menyebutkan yang pernah menjabat ketua jurusan atau jabatan yang setara. Berdasarkan OTK Unmul, ketua jurusan itu di atas ketua Prodi, jadi berbeda,” tampik Azainil pada pertemuan saat itu.

Meski panitia tidak menganggap pengalaman Esti sebagai kriteria manajerial, Esti menerima keputusan itu secara terbuka. Baginya dorongan mendaftar yang terpenting ialah kontribusi sebagai dosen muda dan perempuan dalam mempercepat ruang gerak Unmul pada berbagai program yang ada.

“Kami perempuan dan dosen muda siap untuk bahu membahu berlari untuk kemajuan Unmul. Siapapun yang memiliki kualifikasi harus berani untuk mengajukan diri,” tulisnya dalam surat terbuka.

Lima calon yang lolos tersebut kemudian memasuki tahap selanjutnya yakni penyaringan. Dengan lolosnya lima nama tersebut, perpanjangan penjaringan tidak dilakukan sebab telah memenuhi jumlah minimum empat dalam penyelenggaraan Pilrek. Selain itu, dalam konferensi pers, Azainil turut menyebutkan perubahan jadwal pada tahap penyaringan dan pemilihan.

“Tahap penyaringan yang awalnya dilaksanakan pada 21 Juni 2022 diundur ke tanggal 28 Juni 2022 karena ada agenda nasional yang harus dihadiri oleh rektor dan wakil rektor.”

Rencananya, pada tahap penyaringan akan dilaksanakan rapat senat terbuka yang dihadiri oleh anggota senat dan civitas akademica Unmul dalam rangka penyampaian visi, misi, dan program kerja bakal calon rektor pada pukul 09.00-12.00 WITA.

Kemudian dilanjutkan dengan rapat senat tertutup pada pukul 13.30-selesai untuk menetapkan tiga dari lima nama bakal calon rektor yang akan dilaporkan ke Kemdikbud untuk diwawancarai oleh pihak kementerian. Nantinya pada 11 Agustus 2022 mendatang, diadakan pemilihan rektor Unmul periode 2022-2026 dalam rapat senat tertutup yang dihadiri oleh 86 anggota senat. 

“Jika pemilihan diadakan dengan voting maka senat mempunyai 65 persen suara dan 35 persen suara lainnya berasal dari kementerian. Namun, keputusan diadakannya voting atau musyawarah mufakat akan ditentukan pada rapat senat tersebut,” tutup Azainil. (ahn/khn/fsf/ash/rst)



Kolom Komentar

Share this article