Berita Kampus

Meninjau Cara Fakultas dalam Menangani Drop Out Mahasiswa

Beragam antisipasi fakultas tangani mahasiswa DO

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Sari/Sketsa

SKETSA – Menindaklanjuti infografis yang diunggah pada Instagram Sketsa beberapa waktu yang lalu, Sketsa kemudian mewawancarai Muhammad Amir selaku Dekan FKIP. Pasalnya dari data akademik yang ada di Unmul, FKIP menjadi kampus kedua tertinggi yang melakukan drop out (DO) mahasiswa. Menurutnya, hal ini berbanding lurus dengan jumlah penerimaan mahasiswa di FKIP yang mencapai angka delapan ribu mahasiswa setiap tahunnya.

“Banyak ya, di antara mereka itu yang memang tidak aktif sejak semester pertama. Semester pertama aktif, semester dua enggak aktif. Sehingga karena tidak aktif ya mau enggak mau (DO).” 

Selain batas maksimal masa studi yang secara otomatis akan habis ketika mahasiswa memasuki semester 14, permasalahan Indeks Prestasi (IP) mahasiswa turut mengambil peran. “Yang ketiga, ada juga karena IP ya, tiga semester berturut-turut IP-nya di bawah satu kan nggak bisa,” terang Amir.

Di kesempatan tersebut, Dekan FKIP juga membeberkan berbagai antisipasi yang dilakukan pihaknya untuk menekan jumlah mahasiswa DO. Misalnya memberikan motivasi mahasiswa sejak di awal semester, membuka layanan akademik mahasiswa yang berguna untuk memudahkan pelaporan kendala terkait perkuliahan, sampai mengevaluasi kinerja dosen.

“Akhir-akhir ini kita coba penuhi untuk melakukan pembimbingan secara bersama-sama jadi tidak lagi mendatangi satu-satu tapi satu dosen duduk, bimbingannya lima dan semuanya hadir,” tuturnya saat disambangi Sketsa, Kamis (4/8) lalu.

Sketsa juga berkesempatan mewawancarai mahasiswa berprestasi FEB tahun 2017 program studi Ekonomi Pembangunan, Lestari Riski Saputri. Kabar DO dari kampus yang beberapa waktu lalu diunggah oleh Sketsa, dalam penuturannya sangat ia sayangkan. Pasalnya angka DO FEB menempati posisi atas. Baginya, kampus pencetak sarjana ekonomi itu tak ketinggalan dalam memberi akses bagi mahasiswanya menyelesaikan tugas akhir.

"Disayangkan sekali, karena di FEB diberikan kemudahan untuk pengajuan penggantian dospem dan pengajuan tema atau judul ulang," tulisnya kepada awak Sketsa.

Dirinya berharap, ke depan FEB akan bekerja sama dengan lembaga mahasiswa untuk memberikan latihan penulisan kepada mahasiswa agar dapat lebih memahami cara penulisan skripsi dengan benar. Sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang kebingungan saat mengerjakan tugas akhir nanti. 

Hingga berita ini diterbitkan, Wakil Dekan Bidang Akademik FEB enggan berkomentar. (ahn/cal/ans/wsd/nkh)



Kolom Komentar

Share this article