Berita Kampus

Antusiasme Meningkat, Pemerintah Buka Jalur Pendanaan IISMA Co-Funding

Jalur baru pendaftaran IISMA, IISMA co-funding

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Kemendikbudristek

SKETSA — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan peluang tambahan bagi mahasiswa yang ingin mengikuti Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) melalui dibukanya pendaftaran IISMA Co-Funding pada 10 hingga 17 Juni 2023 lalu. 

IISMA Co-Funding merupakan skema pendanaan yang baru dibuka tahun ini oleh Kemendikbudristek setelah sebelumnya hanya menyediakan skema pendanaan reguler. Ini disinyalir karena tingginya tingkat antusiasme mahasiswa dalam pendaftaran IISMA sehingga Kemendikbudristek mencoba untuk memberikan kesempatan untuk lebih banyak mahasiswa.

Berbeda dengan skema pendanaan reguler, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) hanya menanggung sebagian dana untuk mahasiswa yang lolos jalur pendanaan co-funding

Melalui jalur reguler, mahasiswa akan mendapatkan biaya penuh dari pemerintah yang mencakup biaya pendaftaran dan pendidikan, biaya keperluan sebelum keberangkatan, biaya transportasi lokal dan internasional, hingga biaya hidup per bulan yang tidak ditanggung oleh mahasiswa.

Sementara di jalur co-funding, pemerintah hanya menanggung biaya pendaftaran dan pendidikan ke universitas tujuan, dana transportasi internasional, serta dana keadaan darurat. Sehingga biaya keperluan sebelum keberangkatan termasuk dana transportasi lokal, visa, asuransi, dana kedatangan, biaya tes COVID-19 dan karantina, hingga biaya hidup per bulan menggunakan dana mandiri dari mahasiswa. 

Alumni IISMA tahun 2022, Lathifah Nabila, mengungkap, pembukaan skema pendanaan co-funding merupakan sebuah kabar baik karena dapat memberikan kesempatan lebih banyak kepada mahasiswa. Sebab IISMA memiliki tingkat antusiasme pendaftaran yang sangat tinggi. 

“Ini lumayan baik, sih, karena bisa mengoptimalkan lebih banyak mahasiswa untuk ikut program ini,” ungkap Lathifah kepada Sketsa pada Rabu (9/8).

Sementara itu, salah satu  pendaftar IISMA Reguler tahun 2023, Angga Damara Putra berpendapat bahwa IISMA Co-Funding tidak termasuk beasiswa karena mahasiswa membayar sebagian besar biayanya. Seleksi IISMA Co-Funding sendiri juga tidak terlalu ketat seperti seleksi jalur reguler. 

Timeline seleksinya lebih cepat ya, jadi saya bisa berasumsi kalau seleksinya tidak terlalu ketat. Lebih fokus kepada pemangkasan. Karena timeline yang reguler kalau enggak sebulan, atau tiga minggu proses seleksinya,” jelas Angga kepada Sketsa pada Kamis (10/8).

Angga menyebut, terdapat perbedaan kuota mahasiswa yang diterima IISMA jalur reguler di Unmul tahun ini dengan tahun lalu.

“Kalau melihat IISMA, yang keterima dari Unmul itu, kan, tahun lalu 6 (orang). Sedangkan tahun ini luar biasa menurun, hanya 2 orang saja.”

Dibukanya jalur pendaftaran co-funding sendiri bertujuan untuk memberikan kesempatan kedua bagi para pendaftar yang tidak lolos jalur reguler sehingga pemerintah memberikan alternatif fasilitas. Adapun Pelaksanaan program IISMA sendiri akan dimulai pada Agustus 2023 hingga Januari 2024 mendatang. (sya/snr/ner/ems)



Kolom Komentar

Share this article