Tentang Kami

Sketsa Award, Ajang Apresiasi dan Ekspresi

Pelaksanaan Sketsa Award 2019.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Erzha Tegar Hati

SKETSA - Memberikan apresiasi atas kerja keras seseorang menjadi kebanggaan tersendiri. Baik untuk penerima, dan juga untuk yang memberi. Melalui apresiasi, kerja dan karya terasa dihargai. Hal ini juga yang mendasari agenda tahunan Sketsa yang dilaksanakan di penghujung satu tahun kepengurusan. Sketsa Award, ajang penganugerahan untuk anggota aktif Sketsa yang juga diisi dengan penampilan anggota per-angkatan. 

Dilaksanakan di Rumah Jabatan Rektor Unmul pada Sabtu, (20/10) malam lalu, acara ini mengusung tema fancy dengan konsep pesta topeng. Tiap pengurus datang dengan pakaian semi formal bernuansa hitam-maroon. Hidangan yang disajikan pun mengusung tema pesta, salah satunya dengan gelas minuman bergambar wajah yang menggunakan topeng

Sketsa Award malam itu diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Erzha Tegar Hati selaku ketua panitia. Dalam sambutannya, ia berpesan agar semuanya menikmati acara pada malam hari itu. “Enjoy the party!” ujarnya sambil tertawa. Sambutan dilanjutkan oleh Ketua Umum LPM Sketsa Unmul, Uswatun Hasanah, sebelum akhirnya pembacaan doa bersama dan masuk ke acara inti. 

Acara dibawakan Shafira Panduwinata dan Faqih Hendrian. Keduanya tampak serasi, tak lupa topeng yang menutupi sebagian wajah melengkapi penampilan keduanya di atas panggung. Ada beberapa nama yang menyabet penghargaan yang diberikan pada malam itu, di antaranya predikat reporter terbaik angkatan 9 dan 10 yang diberikan kepada Mahameru Primantoro, reporter terbaik angkatan  11 Christnina Maharani, reporter terbaik angkatan 12 oleh Khusairi, serta reporter terproduktif Fadiah Adlina. Sementara itu, kategori videografer terbaik jatuh kepada Fajar Tri Mahardika, desainer terbaik Eka Rizky, fotografer terbaik Andi Muhammad Rifky. 

Selain itu, ada juga predikat anggota tereceh yang diberikan kepada Mahameru Primantoro, dan gantengnya kelewatan, yang diraih oleh William Maliki.

Tidak hanya penghargaan yang diberikan, Sketsa Award malam itu juga diisi dengan hiburan yang disuguhkan dari para anggota. 

Seperti tayangan video kompilasi yang dipersembahkan oleh angkatan 11, yang berisi pesan dan kesan di Sketsa. Ada juga penampilan tarian oleh anggota 12. Penampilan angkatan ditutup oleh angkatan 9, yang membawakan lagu Tulus berjudul Monokrom

Sebelum memasuki penghujung acara, penampilan terakhir dibawakan oleh Fadiah Adlina dan Uswatun Hasanah. Keduanya membawakan lagu Jika dari Melly Goeslaw dan Berharap Tak Berpisah dari Reza Artamevia. Penampilan terakhir ini mengundang seluruh anggota untuk menyanyi bersama ke depan panggung untuk larut dalam kebersamaan dan lantunan lagu.

Waktu semakin malam. Cerita Sketsa Award dicukupkan dan ditutup foto bersama. Meski tak berlangsung lama, kebersamaan itu menjadi hal tak terlupakan bagi seluruh awak Sketsa yang hadir. Berkutat dengan berita sehari-hari, malam itu sejenak semua melepas penat dan menyenangkan diri. Penghargaan hanyalah simbol dan pengingat. Masih panjang perjalanan untuk terus memberi kontribusi dan manfaat.(nis/rth/ran/adl) 



Kolom Komentar

Share this article