Teknologi

Pokemon Go, Topik Pembelajaran yang Menarik

Sumber: nintendo.com

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Pokemon Go, game jebolan Niantic, Nintendo, dan Pokemon Company itu telah menarik perhatianbanyak orang di Indonesia, tak terkecuali mahasiswa Unmul. Di Unmul, ada spanduk-spanduk himbauan agar tidak bermain game berbasis GPS tersebut di lingkungan kampus.

Edi Budiman, ketua program studi Teknik Informatika angkat bicara. Menurutnya, Pokemon Go merupakan salah satu fenomena perkembangan teknologi yang tidak bisa ditolak. "Budaya orang Indonesia itu kan melihat apa yang sedang tren, ya langsung diikuti. Dicari tahu," ungkapnya. Maka tak heran jika Pokemon Go langsung digandrungi berbagai kalangan walaupun saat itu belum resmi dirilis di Indonesia.

Dari analisa Edi, ada tiga hal yang ditekankan oleh developer game tersebut. Pertama, dari segi olahraganya. Kedua, mengenal lingkungan. Ketiga, interaksi dengan sesama. "Semua dikembalikan lagi kepada konsumen atau masyarakat," ucapnya.

Pokemon Go merupakan salah satu bentuk augmentic reality, yaitu realita yang ditambahkan. Seperti yang diketahui, di mana Pokemon (virtual) tersebut diletakkan atau dipetakan di lokasi yang nyata (realita). "Bukan satu-satunya. Dalam film yang seperti nyata itu juga merupakan produk dari augmentic reality," jelasnya.

Menanggapi fenomena Pokemon Go, Edi mengimbau agar dapat menanggapinya dengan bijak. Misalnya, memainkannya di tempat-tempat umum. Jangan sampai kasus seperti masuk kantor polisi atau kecelakaan terjadi karena bermain Pokemon Go.

Dalam dunia IT, hal ini merupakan salah satu topik pembelajaran yang menarik. Menurut Edi, tren ini jangan hanya dijadikan ajang ikut-ikutan. Melainkan ini bisa jadi satu dorongan agar kita bisa juga membuat satu inovasi terbaru. "Misalnya, membuat suatu aplikasi untuk mengetahui lokasi kemacetan yang update terus," pungkasnya.. (bru/e1)



Kolom Komentar

Share this article