Teknologi

Merelakan Diri pada Self-Driving Car

Self Driving-Car adalah kemajuan teknologi dalam bidang transfortasi, Self Driving-Car adalah mobil yang mampu berkendara sendiri. (Sumber illustrasi: tsar-tech.de)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Saat ini berbagai macam produsen kendaraan roda empat saling berlomba-lomba untuk menciptakan mobil dengan spesifikasi yang lengkap dan dibuat senyaman mungkin. Tetapi bukankah saat mengendarai mobil senyaman apa pun jika dikendarai secara manual Anda masih kerap merasa lelah? Bagaimana jika Anda tinggal duduk santai saja dan membiarkan mobil membawa Anda secara otomatis, menarik bukan?

Bagi Anda yang besar di era 90-an mungkin tak asing dengan serial televisi Knight Rider. Dalam serial tersebut, mobil bernama KITT (Knight Industries Three Thousand) mampu berkendara tanpa memerlukan sopir. Ya, tidak lain teknologi tersebut adalah Self-Driving Car.

Kini konsep tersebut akan menjadi kenyataan. Beberapa perusahaan mobil seperti Volvo dan Ford, perusahaan teknologi seperti Tesla dan Google, bahkan penyedia jasa angkutan online Uber sekarang sedang berlomba untuk mengembangkan mobil yang mampu berkendara sendiri.

Merupakan persoalan apabila Anda pengendara mobil manual, tapi kerap merasa kelelahan. Bukankah Anda perlu ruang berpikir dan fokus di perjalanan supaya tetap bisa selamat sampai tujuan? Dengan munculnya Self-Driving Car, Anda dapat mengerjakan hal-hal positif lain seperti mennyelesaikan tugas kantor, mencicil laporan skripsi, membuat PPT untuk paparan, menelepon kerabat, dan sebagainya.

Namun, setiap apa pun di dunia ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Lantas apa kekurangan dari teknologi Self-Driving Car?

Pernahkah Anda membayangkan jika seorang peretas mampu membobol setiap sistem keamanan sekalipun tingkat keamananannya sangat tinggi? Dan, seorang hacker selalu melakukan aksinya dengan mengandalkan koneksi internet. Teknologi Self-Driving Car ini dilengkapi dengan akses internet. Apabila seorang peretas mampu mengambil alih sistem kemudi Self-Driving Car, maka tidak menutup kemungkinan dia mengendalikan sebebas-bebasnya.

Itu pun kalau cuma berniat mencuri mobil, lalu bagaimana kalau hacker itu sengaja menabrakkan mobil tersebut ke para pengguna mobil manual? Akan repot persoalan.

Kemajuan teknologi memang berdampak positif bagi seluruh umat manusia--semua pekerjaan dapat menjadi mudah. Tapi di balik semua itu, pasti ada resistansinya yang harus dipahami agar bijak dalam menganalisa setiap perkembangan teknologi. Sehingga memudahkan diri untuk mengambil langkah terbaik demi keamanan pribadi.



Kolom Komentar

Share this article