Teknologi

Distorsi Realitas Media Sosial, Jalan Mulus Binary Option untuk Mencari Mangsa

Kasus penipuan berkedok trading binary option merebak haruskan masyarakat bekali diri dengan berbagai wawasan.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Freepik.com

SKETSA -  Belakangan warganet Indonesia dihebohkan dengan kasus penangkapan Indra Kenz dan Doni Salmanan. Penangkapan keduanya disebabkan oleh kasus penipuan dan pencucian uang  yang berkedok trading binary option.

Trading sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris dengan arti bertukar. Istilah ini sering dipakai untuk menjelaskan proses transaksi keuangan dalam bentuk mata uang. Umumnya, trading dilakukan untuk jual beli surat berharga dengan mata uang guna memperoleh keuntungan besar dalam waktu singkat. 

Sedangkan binary option adalah salah satu jenis trading online di mana para trader (pemain trading) memprediksi atau menebak harga sebuah aset akan naik atau turun pada jangka waktu tertentu. Cara mainnya cukup mudah, pengguna hanya perlu mendaftarkan diri pada penyedia binary option dan melakukan deposit sebesar US$ 10. 

Pada transaksinya, pengguna akan memilih indeks aset. Mulai dari mata uang hingga komoditas. Setelah itu, pengguna akan memasukkan modal yang akan dipertaruhkan dan untuk jumlahnya tergantung pada aset yang dipilih. Selanjutnya, pengguna akan memilih durasi waktu transaksi, mulai dari detik hingga jam. 

Terakhir, pengguna harus memilih kapan durasi itu berakhir dan apakah harga indeks tersebut di atas atau di bawah transaksi awal. Jika tebakan benar, maka pengguna akan mendapatkan keuntungan  yang berkisar 60-90%. Jika tebakan pengguna salah, modal pengguna yang dipakai otomatis hangus.

Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2021 yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC). Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46.

Klaim peningkatan indeks literasi digital Indonesia tersebut nyatanya tak banyak berdampak jika menarik dari banyaknya distorsi realitas media sosial atau masyarakat tontonan. Fenomena yang diungkap oleh Guy Debord ini setidaknya menunjukkan betapa mudahnya pengguna media sosial saling memikat lewat citra yang dibangun di dunia maya. Pasalnya, meski pemerintah telah menyatakan semua platform binary option ilegal, besarnya keuntungan yang ditawarkan binary option tetap membuat banyak orang tergiur. Belum lagi, dua selebgram itu kerap flexing atas pencapaiannya itu.

Proses mempertontonkan komoditas, kala seseorang berusaha untuk merepresentasikan citra yang ia mau inilah yang dimaksud. Sebut saja, kesan status sosial yang prestisius. Siklus masyarakat tontonan tidak hanya sampai pada aksi mempertontonkan komoditas saja, tetapi berlanjut pada produksi ulang tontonan menjadi jiplakan.

Konten media sosial afiliator yang cenderung pamer kekayaan guna memperoleh validitas terhadap status sosialnya dapat kita identifikasikan sebagai proses mempertontonkan komoditas itu sendiri.

Sedangkan banyaknya masyarakat yang tergiur kekayaan secara instan sampai pada mengikuti jejak afiliator bermain trading binary option, merupakan proses produksi ulang terhadap tontonan yang ada di media sosial.

Dengan keadaan itu, masyarakat Indonesia dewasa ini lebih mudah terpengaruh dengan apa yang dilihatnya secara visual. Cenderung meniru apa yang dilihat dan akan mempertontonkan kembali kepada orang lain. Tanpa mengecek ulang legalitas suatu produk atau tren. Melalui status masyarakat tontonan, jalannya promosi binary option akan terus berlanjut pada orang banyak. Bukan tak mungkin, beberapa tahun ke depan kasus serupa muncul lagi.

Agar tak mudah terbawa arus dengan tren-tren sejenis, penting bagi kita, pengguna media sosial, membekali diri dengan berbagai wawasan pendukung. (snk/nkh)



Kolom Komentar

Share this article