Puisi

Tak Terdefinisi

Aku tersesat hingga di titik nadir

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Pixabay

Aku tersesat hingga di titik nadir

Hanya cahaya rembulan yang ku temukan

Sayangnya, sinarnya tak cukup terang untuk menuntunku pulang


Titisan hujan membasahi setiap langkah yang dilewati

Bayangan tak lagi mengikuti

Bahkan hati kehilangan arahnya untuk pergi


Terkadang ku anggap dunia jahat

Nyatanya, aku saja yang dilatih kuat

Ku coba berjalan meski dengan tertatih

Meringis perih menahan semua sedih


Aku benar-benar tak berselera lagi

Aliran nadi seolah berhenti

Pikiran kusut terus menggerogoti dan membunuh segala sisi

Aku sendiri termakan sepi


Bolehkah jika aku mengatakan diri ini tidak baik-baik saja?


Aku masih ada sampai disini

Mencoba kuat hingga pagi nanti


Ingin ku menyerah dan mengakhiri semua lembaran kusam kisah ini

Namun, detak jantungku berdebar hebat tak terkendali

Seolah menentang itu terjadi

Katanya, sebentar lagi pasti akan ada pelangi

Jadi, menguatlah sedikit lagi

Sambut pelangi itu dengan senyum terindah yang kamu miliki

Ditulis oleh Siti Rahmi, mahasiswi Manajemen, FEB 2020




Kolom Komentar

Share this article