Lifestyle

Kamu Kecanduan Mengkhayal? Kenali Gejala Maladaptive Daydreaming

Waspadai maladaptive daydreaming yang bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.

Sumber Gambar: Freepik

SKETSA - Kamu kerap membayangkan punya kekasih seperti Kim Taehyung atau pesohor lainnya? Membuat cerita di pikiran yang menyenangkan harimu. Mengkhayal memang tidak perlu menggunakan tenaga banyak, ataupun biaya yang mahal. Tetapi hati-hati, lo! Khayalan yang terus-menerus hingga kamu tenggelam dalam khayalanmu, bisa menjadi tanda dari maladaptive daydreaming.

Maladaptive daydreaming merupakan kondisi seseorang mengalami lamunan intens dan mengganggu aktivitas. Kondisi kecanduan fantasi ini tentu berbahaya. Seseorang bisa sampai mengalihkan diri dari kehidupan nyata yang sedang dijalankan. Itu juga disebut sebagai bentuk pelarian, karena merasa kehidupan pribadi yang dijalani begitu sulit untuk dihadapi. Seseorang yang mengalaminya akan menciptakan kehidupan yang sempurna di alam pikiran. Gejala apa saja yang dapat dikenali?

Susah fokus

Fokus dalam menjalankan tugas menjadi hal yang sulit. Pengalaman Maladaptive daydreaming menimbulkan seseorang terdistraksi dengan keinginan untuk terus melamun, dan memikirkan hal-hal yang membuat perasaan bahagia. Tanpa disadari, lamunan terus berjalan tanpa satu tugas pun terselesaikan. Akhirnya ini berdampak pada produktivitas.

Waktu melamun berlangsung lama

Ketika tenggelam memikirkan dunia impian, waktu terbuang, seseorang bisa melupakan aktivitas harian hingga tak sadar ia telah menghabiskan seberapa banyak waktu. Hal itu perlu disadari, sebab jika aktivitas itu berlangsung lama, akan menjadi kebiasaan.

Suka berekspresi saat melamun

Aktivitas melamun biasanya memiliki ekspresi kosong atau datar. Berbeda dengan pengalaman maladaptive daydreaming, yang bisa membuat ekspresi beragam tanpa disadari. Itu diikuti dengan berbicara atau berbisik, hingga terlihat seperti berbicara dengan seseorang sementara pada nyatanya ia hanya ilusi.

Isi lamunan sangat detail dan intens

Pengalaman Maladaptive Daydream mampu mendetailkan isi lamunan bak menjadi cerita yang betul dilalui. Lengkap dengan karakter, latar, dan plot. Seseorang yang mengalaminya tentu turut andil terhadap jalannya cerita, bisa seolah sebagai pemain utama dalam cerita fantasi itu.

Isi lamunan dipicu karena peristiwa nyata

Drama yang rutin ditonton semalam suntuk, biasanya akan menjadi bahan fantasi. Bahkan pengalaman fisik, suara, hingga bau, bisa terbawa ke pikiran dan membangun dunia fantasi. Pengalaman menghayal barangkali menyenangkan bagi sebagian orang, bahkan mungkin membantu membangkitkan motivasi diri. Namun, jika sampai mengganggu kehidupan, perlu segera dihentikan.

Untuk menjaga diri dari maladaptive daydreaming, yuk simak beberapa tips berikut!

Tidur dengan cukup

Untuk mengurangi kecanduan fantasi, jam tidur perlu diperbaiki. Tidur cukup sesuai dengan kebutuhan tentu akan membantu lebih fokus menjalani hari. Jangan lupa hindari konsumsi minuman berkafeina atau beralkohol, yang akan membuat terjaga hingga mengganggu jam tidur.

Berupaya produktif dan mengalihkan dengan kegiatan

Kesibukan yang menunggu hingga sepanjang hari, akan memberikan waktu sedikit sekali untuk melamun. Isi waktu senggang dengan membaca buku, bermain gawai, ataupun berbincang dengan orang lain. Itu akan membuatmu tetap sibuk, dan mengalihkan perhatian dari lamunan yang kerap datang.

Melamun yang memicu produktif

Beberapa lamunan kadang memicu kecemasan atau paranoid, meski begitu lamunan bisa dialihkan untuk motivasi. Melamun secukupnya, dan kelola lamunanmu sebagai energi untuk kemudian bersiap menjalani keseharian dan pencapaian-pencapaian dalam hidup.

 Konsultasi dengan terapis

Maladaptive Daydreaming memang belum dianggap sebagai gangguan mental, namun ketika telah menjadi gangguan dalam beraktivitas, mendatangi para ahli tentu akan menjadi langkah yang baik. Meski dunia khayalan terasa menyenangkan, jangan lupa kehidupan nyata tak kalah menarik untuk dikerjakan, ya! (vyn/khn)



Kolom Komentar

Share this article