Lifestyle

Gangguan Pencernaan Tanpa Alasan? Yuk Kenali Gut Brain Connection

Kenali istiliah Gut Brain Connection dan cara kerjanya.

Sumber Gambar: Pexels

SKETSA Pernahkah kamu merasakan sakit perut saat sedang gugup ketika akan presentasi di depan kelas? Sensasi ini membuktikan bahwa otak dan usus saling memiliki keterkaitan. Dimana kondisi tersebut mempunyai istilah gut brain connection.

Gut brain connection merupakan koneksi antara otak dan pencernaan yang mana, saraf, hormon, dan sistem imun saling berkomunikasi dalam menghubungkan otak dan pencernaan. Komunikasi tersebut dapat memengaruhi kesehatan fisik maupun mental, termasuk emosi yang dapat dirasakan.

Istilah gut brain connection sendiri masih sangat awam untuk masyarakat. Namun, contoh nyatanya sering kali dialami oleh banyak orang, seperti mual bersamaan dengan stres dan merasakan adanya ‘kupu-kupu’ di perut saat akan berhadapan dengan banyak orang. 

Bagaimana Cara Kerja Gut Brain Connection?

Dilansir dari Healthline.com, penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak memengaruhi kesehatan usus dan sebaliknya. Sistem komunikasi antara usus dan otak disebut sumbu usus-otak, yaitu jaringan komunikasi yang menghubungkan usus dan otak. 

Kedua organ tersebut terhubung baik secara fisik maupun biokimia dalam beberapa cara yang berbeda. Hal ini berlaku dalam kasus dimana seseorang mengalami gangguan pencernaan tanpa penyebab fisik yang jelas. 

Terdapat jutaan saraf dan neuron yang terhubung. Maksudnya, ketika pencernaan berhasil mengubah jenis bakteri menjadi didominasi bakteri baik, hal tersebut dapat membuat otak menjadi sehat.

Apa Saja Makanan Yang Baik untuk Gut Brain Connection?

Terdapat beberapa makanan utama yang bermanfaat untuk gut brain connection, yaitu lemak omega-3, makanan fermentasi, makanan tinggi serat, makanan tinggi polifenol, dan makanan kaya tryptophan.

Tentunya makanan-makanan sehat itu sangat membantu dalam gaya hidup mahasiswa di tengah adaptasi mereka menjalani masa perkuliahan. Gut brain connection sendiri ada kaitannya antara kesehatan usus dan pencernaan dengan mood. 

Tidak jarang saat mereka berhadapan dengan kondisi yang diharuskan percaya diri, mereka merasakan mual dan sakit perut yang membuat mereka tidak optimal bahkan stres dalam melakukan kegiatan. Di sinilah pentingnya dampak pola makanan sehat yang mampu memberi pengaruh untuk rasa percaya diri yang lebih baik.

Psikoterapi untuk Gut Brain Connection

Selain dari makanan, perawatan psikoterapi juga dapat dilakukan untuk meringankan gejala gangguan pencernaan akibat gut brain connection atau setidaknya membantu penderita  dalam belajar mengatasi gejala tersebut.

Dilansir dari clevelandclinic.org ada beberapa perawatan psikoterapi yang dapat diterapkan. Pertama, relaxation therapy. Terapi relaksasi jenis ini menggunakan teknik relaksasi otot progresif, visualisasi, dan musik yang menenangkan untuk membantu penderita rileks dan mengurangi reaksi penderita terhadap stres.

Kedua, cognitive behavioral therapy. Terapi jenis ini ialah mengubah pikiran, perilaku, dan respons emosional penderita serta mempelajari keterampilan dalam mengelola kecemasan dan stres.

Ketiga, kamu dapat melakukan gut directed relaxation training atau pelatihan relaksasi yang diarahkan pada usus. Dalam hal ini biasanya penderita akan dilatih untuk mengontrol sistem pencernaannya melalui pikiran. Perawatan jenis ini sangat bermanfaat bagi penderita yang gejalanya sering muncul bahkan tanpa stres yang jelas.

Keempat, ialah biofeedback. Dalam perawatan biofeedback, penderita akan diajarkan bagaimana mengontrol respons tubuh otomatis mereka, seperti detak jantung dan suhu tubuh.

Kalau mual karena mikirin tugas, menurut kamu termasuk gejala gut brain connection enggak nih? Terlepas dari itu semua kamu tetap disarankan datang langsung menemui dokter spesialis terkait untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, ya! (wsd/fza/nkh)



Kolom Komentar

Share this article