Lifestyle

Eustress: Stres yang Dibutuhkan Oleh Manusia dan Menimbulkan Efek Positif

Kiat memanajemen stres menjadi hal yang positif.

Sumber Gambar: Pexels

SKETSA -  Seseorang yang dihadapkan dengan tuntutan dan tekanan kerap kali mengalami stres. Stres sering dikaitkan dengan hal yang negatif. Kenyataannya, stres juga dapat membawa dampak positif yang dikenal dengan eustress.

Eustress merupakan salah satu jenis stres yang menimbulkan kebahagiaan dan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Stres jenis ini muncul dengan memotivasi seseorang untuk mencapai target yang dituju, sampai tujuan tersebut tercapai serta terpenuhinya harapan dari seseorang. 

Eustress bersifat menyenangkan dan memberikan suatu pengalaman yang memuaskan. Kondisi eustress dimana individu dapat mengelola stresor (penyebab masalah) dengan baik dan mendapatkan hasil yang positif. Salah satu dorongan adanya eustress  berupa harapan dari seseorang sehingga ia akan berusaha memenuhi tujuannya. 

Dikutip dari sehatq.com, jenis stres ini  muncul tidak dikarenakan ketakutan atau ancaman. Justru stres ini muncul ketika seseorang sedang senang. Eustress sering terjadi ketika sedang menghadapi situasi-situasi tertentu. Pada siswa dapat berdampak positif pada proses belajar, penyelesaian tugas, dan keberhasilan dalam mengerjakan ujian dan mengukir prestasi. 

Stres dialami oleh semua manusia tanpa pandang bulu, seperti stres akademik, stres kerja, dan stres dalam keluarga. Tetapi alangkah baiknya, jika mampu mengelola stres yang dialami menjadi eustress sehingga dapat meningkatkan kinerja atau prestasi akademik.

Dikutip dari Jurnal Manajemen Bisnis, Palang Merah Indonesia (PMI) menyebutkan 5 teknik manajemen stres dalam buku Panduan Manajemen Stres. Pertama, mengenal diri sendiri. Mengetahui kekuatan, kelemahan, hal-hal yang disukai dan yang tidak disukai dapat membantu kita memetakan ke arah mana kehidupan akan kita bawa. Dengan mengenal diri sendiri, akan lebih mudah untuk menentukan cara dan strategi apa yang tepat untuk meringankan stres. 

Kedua, peduli diri sendiri. Setelah mengetahui diri secara mendalam, maka kebutuhan-kebutuhan dan kewajiban juga akan tampak. Memenuhi kebutuhan diri sendiri merupakan salah satu cara untuk mengatur stres yang dihadapi. Peduli akan diri sendiri dapat dimulai dengan mencoba pola hidup sehat, bersosialisasi dengan teman dan sanak saudara, merencanakan kegiatan yang realistis dan menjalani hobi.

Ketiga, perhatikan keseimbangan. Sebagaimana manusia yang dianugerahi beberapa aspek dalam dirinya, maka kelima aspek ini harus dipelihara dan dipenuhi secara seimbang. Lima aspek pemeliharaan diri ini adalah: Aspek Mental Emosional, Aspek Intelektual, Aspek Fisik, Aspek Spiritual dan Aspek Rekreasional 

Keempat, bersikap proaktif. Sikap ini diperlukan dalam mencegah gangguan stres dengan merawat kelima aspek di atas dengan baik dan rutin agar menjadi sosok yang resilien dan memiliki kemampuan dan kekuatan lebih dalam menghadapi stres. 

Kelima, sinergi. Langkah-langkah sebelumnya ialah satuan proses yang perlu dilakukan secara berurutan dan terpadu dengan kehendak dan kesadaran penuh untuk bangkit dari keterpurukan dan stres.

Apabila stres positif membawa kebahagian, maka dampak yang ditimbulkan juga bermanfaat bagi diri sendiri yang membangun dan orang-orang di sekitar. Dimana kondisi seseorang yang dapat mengendalikan coping stress dengan baik akan membuat individu merasakan kepuasan hidup.

Apakah stres yang kamu hadapi merupakan eustress? Apapun itu, semoga kita tetap bisa mengelola stres yang ada menjadi hal yang positif untuk mencapai kepuasan hidup, ya! (snk/amg/nkh)



Kolom Komentar

Share this article