Lifestyle

Puasa dalam Kacamata Sains

Puasa dalam kacamata sains

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Nindiani Karimah

SKETSA - Bulan Ramadan menjadi momen paling ditunggu seluruh umat muslim di dunia. Tak terkecuali bagi mayoritas umat muslim yang berada di Indonesia. Pasalnya ada banyak sekali ibadah khusus yang hanya bisa dilaksanakan di bulan penuh berkah tersebut. Salah satunya adalah puasa wajib.

Bagi umat muslim, puasa artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa. Durasi puasa di Indonesia sekitar 14 jam lamanya. Dimulai dari terbitnya fajar hingga matahari terbenam. Puasa Ramadan ini dilangsungkan selama satu bulan penuh. Tapi sudah tahukah kamu, bahwa ternyata puasa tidak hanya sebuah kewajiban yang diganjari pahala? Dikutip dari laman alodokter.com, puasa yang sehat dapat bermanfaat secara psikis dan fisik.

Dari aspek psikis, puasa dapat melatih orang yang menjalankannya untuk belajar mengendalikan diri. Sehingga dengan berpuasa, seseorang dapat mengatasi depresi dan stress yang ia alami. Di dalam darah akan terjadi peningkatan endorfin yang akan memberikan perasaan sehat secara mental bagi tubuh, setelah beberapa hari berpuasa. Lalu, berikut manfaat puasa secara fisik dalam kacamata sains, yang Sketsa rangkum untukmu:

1. Menyehatkan jantung

Melansir dari health.detik.com, sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa. Meskipun begitu, penyakit jantung sampai saat ini masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh penjuru dunia. Untuk itu menerapkan pola dan gaya hidup sehat sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko penyakit ini.

2. Mengontrol gula darah

Mengurangi resistensi insulin dapat dilakukan dengan membatasi asupan kalori, dan itu bias didapat saat seseorang berpuasa. Dengan mengurangi resistensi insulin, sensitivitas tubuh terhadap insulin dapat meningkat. Sehingga glukosa dari aliran darah bisa berpindah ke sel tubuh lebih efisien. Lebih lanjut, diketahui bahwa gula darah seseorang yang melaksanakan puasa cenderung menurun.

3. Meningkatkan fungsi otak dan mencegah penyakit neurodegenaratif

Sebuah penelitian yang melibatkan hewan menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan otak. Menurut studi tersebut, puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan pembentukan sel saraf guna meningkatkan fungsi kognitif. Puasa dapat mengurangi peradangan dan membantu mencegah gangguan neurodegenaratif, seperti penyakit parkinson dan alzheimer.

4. Membantu pencegahan kanker dan meningkatkan efektivitas kemoterapi

Dalam artikel detik.health.com disebutkan juga penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mencegah kanker dan meningkatkan efektivitas proses terapi kanker. Sebuah studi pada tikus bahkan menunjukkan pola 'satu hari puasa satu hari tidak' turut membantu mencegah pembentukan tumor.

Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi tersebut juga berlaku pada manusia.

5. Meningkatkan hormon pertumbuhan

Human growth hormone (HGH) yang dimaksud di sini adalah hormon protein yang penting bagi banyak aspek kesehatan. Sejumlah studi menunjukkan, puasa dapat secara alami meningkatkan kadar hormon pertumbuhan. Peningkatan kadar hormon pertumbuhan dapat terjadi sebab kadar gula darah dan insulin yang menjadi lebih terkontrol ketika seseorang berpuasa.

Nah, bagaimana? Sudah jauh lebih paham tentang manfaat puasa dalam sains, kan? Beberapa manfaat perlu penelitian lebih lanjut, dan bisa kamu baca untuk menunggu waktu berbukamu. Selamat berpuasa! (nkh/rst)




Kolom Komentar

Share this article