Berita Kampus

Website Kampus Kudet, Ketua ICT: Kami Cuma Penyedia Jasa

Ketua Information Center and Technology (ICT) Unmul Zainal Arifin menyatakan pihaknya hanya sebagai penyedia infrastruktur jaringan. (Foto: Elisha)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Perkembangan teknologi yang semakin pesat agaknya tidak berlaku di Unmul. Setelah soal sistem Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang ketinggalan dengan kampus lain, ada pula website kampus dengan tampilan zaman dulunya. Dari pantauan Sketsa hanya, beberapa fakultas saja yang telah meng-upgrade website-nya. Sisanya, bahkan tak meng-update kabar terbaru fakultasnya. Adapun lima fakultas yang belum upgrade, yakni Teknik, Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, dan Ilmu Budaya.

Menanggapi hal ini, Ketua Information Center and Technology (ICT) Unmul Zainal Arifin menyatakan pihaknya hanya sebagai penyedia infrastruktur jaringan, menyediakan konten aplikasi, dan menyediakan aplikasi yang didukung oleh menjemen servis. Untuk website fakultas, dengan tegas Zainal mengatakan bahwa itu di luar tugas dan tanggung jawabnya.

“Kalau di fakultas beda-beda lagi, kita ini ibarat centralnya. Kita sudah bagikan masing-masing, tinggal fakultas yang bertugas mengelola sendiri, istilahnya rumah tangganya sendiri.”

“Kalau misalnya ada website, oke itu daftarnya di kami, ya kami kaya provider-lah, minta ke kami domain apa, jadi sudah, siapa pengelolanya, ya humas Unmul. Kami hanya menyediakan nama domain dan space,” tambahnya.

Menurut Zainal, sebaiknya pihak yang mengelola website adalah orang yang benar-benar paham seluk beluk fakultas, mencari informasi layaknya wartawan, dan bisa mengoperasikan aplikasi di website. Mengenai pelatihan, pihak ICT sudah pernah mengadakan pelatihan, namun menyangkut informasi fakultas, menurutnya lebih baik dilakukan oleh humas Unmul.

“Secara teknologi kami cuma penyedia jasa layanan teknologi dan internet. Kalau jaringan memang kita kendalanya di fakultas, ketika kita sudah siap di sini, di fakultas tidak menyediakan jaringan yang memadai. Anggaran kami ini cuma sampai di depan fakultas, jadi ketika mereka mau pasang kabel apa, mau pasang tv mau pasang radio, itu urusan rumah tangganya masing-masing. Kalau kami sampai di situ secara anggaran kami gak siap, karena memang anggarannya harus berbagi dengan upt yg lain,” bebernya.

Website fakultas sejatinya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Idealnya website di-update setiap hari, dengan menyediakan kolom-kolom informasi fakultas, informasi prodi, kegiatan-kegiatan mahasiswa dan semua komponen yang ada di fakultas. Website juga seharusnya berstandar internasional, yakni memiliki bahasa selain bahasa Indonesia. Karena pengunjung website bukan hanya dari Indonesia.

Sementara dari hasil Ranking Webometrics of Universities, Unmul bahkan pernah masuk di urutan seratus karena jadi universitas dengan web yang jarang diakses. Dikatakan Zainal, Webomatrics bukanlah acuan, karena salah satu penilaiannya adalah teknologi akan tetapi bukan teknologinya saja. Melainkan apa isi dari teknologi itu sendiri.

Website menyajikan informasi yang bersifat fakta, mungkin banyak orang menilai Webometrics itu cuma menilai web, bukan web dalam arti bagusnya, tapi isi dari web tersebut. Tak etislah orang menilai webnya saja,” ucapnya.

Saat ini kantor ICT masih menumpang di lantai dua laboratorium Fakultas Farmasi. Selain tidak memiliki gedung sendiri, ICT Unmul masih kekurangan sumber daya manusia, tercatat ICT hanya memiliki 12 pekerja.

“Jadi IT itu enggak bisa berdiri sendiri, harus kolaboratif, ada seksi kebijakan, seksi teknis, seksi regulasi dan seksi anggaran. IT mau canggih tapi kalau nggak punya anggarankan nggak bisa, jadi anggaran berbasis teknologi bisa kita sediakan teknologi besar, mau teknologi besar anggaran nggak besar, nggak bisa,” pungkas dosen Ilmu Komputer FKTI itu.

Unmul kini tengah didukung oleh Islamic Development Bank Loan Project 2016-2019, oleh sebab itu Zainal bercita-cita setelah modernisasi tahun 2020, ICT akan memiliki gedung sendiri yang terletak di dekat Fakultas Kedokteran. Semua basis pelatihan teknologi akan dipusatkan di ICT. (els/jdj)



Kolom Komentar

Share this article