Berita Kampus

Soal Ruang Sinema, Supadi: Gratis

Ruang sinema Unmul. (Sumber: Khusnul)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Rabu, 14 Maret lalu, Ruang Sinema diresmikan Rektor Masjaya. Pengerjaan ruangan yang berada di lantai III Perpustakaan Unmul itu pun kini telah rampung 100 persen dan siap beroperasi.

Supadi, Kepala Perpustakaan Unmul mengatakan, pada Jumat, 23 Maret lalu diadakan seminar perfilman oleh Komunitas Film Samarinda di Ruang Sinema. Menurutnya, ini adalah momen yang pas, mengingat Maret adalah bulan di mana Hari Film Nasional diperingati.

“Sebenarnya tanggal 16 Maretnamun karena ada kesalahan teknis malah mundur-mundur, jadi akhirnya tanggal 23 Maret,” ungkapnya saat ditemui Sketsa pada Senin (19/03).

Ketika ditanya bagaimana tanggapan rektor beserta wakilnya, Supadi mengungkapkan ketika pertama kali rektor melihat Ruang Sinema, orang nomor satu di Unmul itu tampak kaget dan takjub.

Ruangan ini merupakan sebuah inovasi edukasi. Bukan untuk hiburan semata, namun bisa digunakan sebagai sarana penyokong kegiatan belajar dan mengajar bagi civitas academica Unmul.

“Tidak menyangka kalau ada ruang ini, jadi bayangannya kemarin hanya duduk-duduk di situ,” kata Supadi sambil menunjuk Ruang Serbaguna Perpustakaan Unmul Lantai III. “Kaget ya, akhirnya bisa mewujudkan ruangan seperti ini yang bisa dimanfaatkan untuk civitas academica. Jadi beliau sangat senang dan memberikan apresiasi atas inovasi ini," imbuhnya.

Selain sebagai sarana pendidikan khususnya perfilman, Ruang Sinema nantinya bisa difungsikan sebagai ruang seminar, lokakarya hingga dosen-dosen pengampu yang memiliki materi berkaitan tentang perfilman.

Supadi berharap civitas academica Unmul lebih kreatif membuat sesuatu yang bisa mengembangkan dan memanfaatkan Ruang Sinema secara maksimal. Selain itu, Supadi juga memberi jalan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) agar laporan profil KKN masing-masing kelompok mahasiswa nantinya bisa ditampilkan di Ruang Sinema.

“Mereka ditugaskan untuk membuat profil di mana mereka KKN. Di sana (daerah tempat mahasiswa KKN) akan menghasilkan apa? Atau kita bisa melihat potensi yang ada disana. Jadi dari profil kita tahu, oh daerah ini menghasilkan ini,” jelasnya.

Diungkapkan Supadi, Wakil I Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) berencana akan membuka kelas sinematografi dan menampilkannya di Ruang Sinema. Kabarnya dekan-dekan fakultas sudah banyak yang datang berkunjung, bahkan ada beberapa yang langsung memesan untuk bisa menggunakan ruang tersebut.

Jika ada mahasiswa yang ingin menggunakan Ruang Sinema, Supadi berujar untuk langsung datang ke perpustakaan. Laluuntuk mekanisme peminjaman, pihaknya bukan memberlakukan hitungan per harimelainkan per jam.

“Kan misalnya nonton film, kan dua jam. Jadi kita batasi waktu saja,” terangnya.

Ketika disinggung Ruang Sinema yang belum memiliki SOP namun sudah akan dipinjam Komunitas Film Samarinda, maka untuk sementara, ia menyebut akan menggratiskan biaya peminjaman ruangan bagi komunitas tersebut. Bahkan, ia berniat untuk menggratiskan biaya peminjaman bagi seluruh civitas academica, tanpa terkecuali.

“Jadi ya gratis. Kalau misalnya bayar, sebenarnya kasihan juga. Memang fasilitas di sini untuk mereka. Jadi, kenapa harus bayar? Ada petugas yang merawat. Jadi nanti kami usulkan anggaran untuk perawatan,” pungkasnya. (nul/els/dan/aml)



Kolom Komentar

Share this article