Berita Kampus

Pencairan Tertunda, Penerima Beasiswa Ganda Harus Tentukan Sikap

Ilustrasi (Sumber: riauonline)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Setelah terdaftar menerima beasiswa ganda, 16 nama mahasiswa tersebut kemudian dipanggil untuk menghadap Haeruddin selaku Kepala Sub. Kesejahteraan Mahasiswa. Mereka diminta untuk memilih salah satu beasiswa yang akan diambil.

Ditemui Sketsa (5/12) lalu, Haeruddin mengatakan semua mahasiswa yang menerima beasiswa ganda harus memilih salah satu beasiswa yang diambil dan melampirkan surat pengunduran diri. Jika beasiswa yang tidak dipilih telah cair terlebih dahulu, maka wajib mengembalikan dana beasiswa melalui bank dan melampirkan surat bukti pengembaliannya.

Di antara beberapa nama tersebut, terdapat nama Sukma (nama samaran), salah satu yang menerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan juga masuk ke dalam daftar nama beasiswa yang bekerja sama dengan Unmul. Dalam hal ini pihak beasiswa enggan untuk disebutkan.

Ia termasuk ke dalam daftar nama penerima beasiswa ganda, karena lebih dulu mendaftar beasiswa yang bekerja sama dengan Unmul tersebut. Sambil menunggu hasil pengumuman, dia mencoba daftar beasiswa PPA. Ternyata, PPA terlebih dahulu mengeluarkan pengumuman dan pencairan dana. Di sana, nama Sukma termasuk dan uang sebesar Rp2 juta empat ratus telah ia terima. Tak berselang lama, namanya kembali masuk di daftar penerima beasiswa yang bekerja sama dengan Unmul.

Sempat terjadi perbedaan pendapat antara pihak Kesejahteraan Mahasiswa dengan Sukma. Di mana bagian Kesejahteraan Mahasiswa Unmul saat itu mengatakan Sukma belum ada menemui pihaknya. Sementara saat Sketsa mengonfirmasi Sukma, ia mengaku bahwa hal ini telah selesai. Ia mengatakan telah menemui pihak Unmul di Ruangan Bagian Kesejahteraan Mahasiswa dan melepas beasiswa PPA.

Sukma bahkan menyatakan dirinya telah menandatangani surat pembatalan beasiswa ganda dan surat perjanjian akan mengembalikan dana PPA.

Mengaku telah menyelesaikan masalah ini, Sukma tengah menunggu dana dari beasiswa itu untuk mengembalikan dana PPA yang telah ia pakai untuk membayar UKT.

"Uangnya sudah terpakai bayar UKT 3 juta, bahkan PPA kemarin cair cuma 2,4 (juta)" terangnya.

Sebelumnya, Haeruddin mengatakan, pihak beasiswa yang bekerjasama dengan Unmul yang dipilih Sukma tidak akan mencairkan beasiswanya jika belum mengonfirmasi dengan pihak kemahasiswaan terkait beasiswa yang akan diambil.

Sketsa juga menghubungi salah satu pembina beasiswa yang dipilih Sukma. Ia mengakui bahwa Sukma belum menemui pihak Kemahasiswaan Unmul untuk mengurus status penerima beasiswa PPA.

"Jadi yang benar adalah pihak Unmul, karena ke saya pun dia bilang belum menemui pihak Unmul," jelasnya.

Ia mengatakan Sukma juga belum ada mengonfirmasi ke pihak beasiswa yang diasuhnya, bahkan ia mengaku Sukma sulit untuk dihubungi.

Saat penandatanganan kontrak, pihaknya telah menginformasikan kepada mahasiswa yang menerima beasiswa lain, untuk segera mengurus pembatalan beasiswa ke bagian kemahasiswaan Unmul.

Selain Sukma, penerima beasiswa lain telah mendapatkan surat keterangan bebas dari beasiswa PPA dari Unmul. Setelah dinyatakan bebas dari beasiswa PPA maka baru bisa dana dari salah satu beasiswa yang bekerjasama dengan Unmul dapat dicairkan.

"Kalau belum ada keterangan itu maka kami tidak bisa bayarkan," kata pemberi beasiswa.

Pemberi beasiswa mengatakan status beasiswa Sukma saat ini masih pending. "Kita hanya memutuskan hingga akhir Desember, saya belum terima, belum ada komunikasi dari Sukma, kemungkinan besar beasiswanya tidak lanjut," ujarnya.

Pembina beasiswa ini mengimbau kepada semua mahasiswa agar pandai menjalin komunikasi dengan orang lain, dan memiliki etika yang baik, serta tidak jemawa hanya karena telah menjadi mahasiswa atau menerima beasiswa.

"Ingat, berhubungan dengan institusi beda berhubungan dengan teman," tutupnya.

Sukma Temui Pihak Unmul

Adanya perbedaan informasi antara Sukma dengan Bagian Kesejahteraan Umum Mahasiswa, Sketsa kembali mengubungi Sukma. Ia juga menolak jika disebut susah untuk dihubungi oleh pihak pemberi beasiswa.

"Baik, besok saya akan menemui bapaknya lagi," tulisnya melalui pesan LINE pada Kamis (3/1) lalu.

"Jika ada pihak beasiswa itu bilang saya sulit dihubungi, itu sangat tidak mungkin sekali," timpalnya.

Tanggapan Mahasiswa Lain

Muliani Bahar, salah satu mahasiswi Administrasi Negara mengaku beberapa rekannya masih ada yang menerima lebih dari satu beasiswa. Hal yang patut diperhatikan menurut Muliani ialah persyaratan surat pernyataan tidak menerima beasiswa lain dan juga keterikatan beasiswa tersebut.

"Enggak adil. Masih banyak mahasiswa yang membutuhkan bantuan. Khawatirnya yang dapat beasiswa lebih dari satu ini tidak dipergunakan sebagaimana mestinya," keluh Muliani.

Ia juga menambahkan, hal yang harus di perbaiki ialah sistem penginputan data mahasiswa yang telah mengajukan dan menerima beasiswa.

"Seharusnya ada server yang bisa memblacklist secara otomatis bagi mereka yang sudah mendapat beasiswa, jadi tidak ada sistem dobel. Dan ini harus di dukung oleh kebijakan dan pengawasan dari pihak yg berwenang," ujarnya. (erp/nhh/adl)



Kolom Komentar

Share this article