Berita Kampus

Maksimalkan Maba dengan UTBK

Ilustrasi UTBK.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Tribunnews.com

SKETSA - Menyongsong tahun ajaran baru, Unmul sambut mahasiswa baru (maba) yang lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Negeri Tinggi (SNMPTN) dari berbagai daerah. Rasa sukacita serta bangga tidak luput dari para calon mahasiswa. Salah satunya adalah Noveliana Puspita Sari Dewi, siswi SMAN 5 Samarinda. Melalui wawancara via daring, ia mengungkapkan bahwa dirinya sempat tidak percaya dapat diterima di kampus hijau Unmul.

“Perasaan saya ketika dinyatakan lulus jalur SNMPTN ya senang sekali, tapi masih tidak percaya. Kok bisa lulus padahal saingannya banyak. Namun, saya bersyukur bisa lulus di jurusan Farmasi dengan saingan yang sangat ketat,” tuturnya.

Tahap-tahap yang harus dilewati dalam proses SNMPTN kali ini menurutnya cukup mudah. “Kita sudah didaftarkan pihak sekolah untuk mengikuti SNMPTN melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Maka, setelah itu kita tinggal mengecek ulang apakah ada kesalahan nilai atau tidak,” jelasnya. Tidak hanya itu, apabila siswa dinyatakan lulus SNMPTN, terdapat empat persyaratan lainnya untuk verifikasi berkas.

“Yang pertama surat pendaftaran SNMPTN, kemudian surat keterangan masuk SNMPTN, dan fotokopi rapor dari semester satu sampai dengan semester lima yang sudah dilegalisir. Jika memiliki peringkat kejuaraan bisa juga diikutsertakan,” tutupnya. Menurut keterangannya, terdapat sekitar 43 orang lainnya yang juga berhasil lolos SNMPTN dari SMAN 5 Samarinda.

UTBK dan Pelaksanaannya

Usai SNMPTN diumumkan, pelaksanaan Ujian Tulis Basis Komputer (UTBK) juga berlangsung. Pendaftaran berlangsung sejak 1 Maret s/d 1 April, kemudian berlanjut dengan pelaksanaan ujian yang dimulai sejak 13 April s/d 26 Mei yang akan datang.

Jenis tes yang digunakan dalam UTBK terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) yang mengukur kemampuan kognitif, dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang terkait langsung dengan konten mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Tes ini melakukan penekanan pada Higher Order Thinking Skills (HOTS), di mana calon mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, dan kreatif.

Turut serta mengawal jalannya pelaksanaan UTBK, Dewi Novi Rianti selaku Kasubag Hubungan Masyarakat (Humas) Unmul memaparkan beberapa hal mengenai UTBK. Ditemui Sketsa pada Rabu (18/4), dirinya menyatakan bahwa pelaksanaan UTBK ini terpantau lancar, meskipun ada sedikit keterlambatan.

“Aman dan lancar. Mungkin ada beberapa yang terlambat, tapi tetap berjalan lancar dan sesuai dengan yang kita harapkan,” ujarmya.

Pada pelaksanaannya, ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi, salah satunya peserta hanya diperbolehkan mengikuti UTBK maksimal dua kali, dengan ketentuan kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) satu kali dan kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum) satu kali, atau kelompok Saintek dua kali, atau kelompok Soshum dua kali. Hal ini juga ditekankan olehnya, bahwa peserta yang gagal dalam dua kali pelaksanaan UTBK tidak dapat mengambil kembali ujian ini kembali, sehingga harus menunggu tahun berikutnya.

“Pendaftar tidak bisa mendaftar lebih dari dua kali, jadi harus mengulang di tahun depan,” tukasnya.

Dirinya menambahkan, bahwa UTBK hanya berlaku sebagai salah satu syarat pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Negeri Tinggi (SBMPTN).

“UTBK berlaku untuk SBMPTN, jadi bagi pendaftar di jalur mandiri tidak menggunakan nilai UTBK, namun ada ujiannya sendiri,” tutupnya.

Unmul sendiri menyediakan lokasi ujian di beberapa fakultas dalam pelaksanaan UTBK kali ini, seperti FMIPA, FEB, FKM, dan FK.

Pelaksanaan UTBK diharapkan dapat memberikan prediksi bagi universitas untuk mengetahui calon mahasiswa yang mampu menyelesaikan studinya di perguruan tinggi dengan baik dan tepat waktu. (len/ren/fqh)



Kolom Komentar

Share this article