Berita Kampus

Mahasiswa Tulis Permintaan Maaf dan Komitmen Atas Kasus Meme

Berita acara dari sidang kedua senat Faperta

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber gambar: Istimewa

SKETSA - Jelang rapat sidang terakhir senat Faperta terkait kasus meme yang dibuat dan disebarkan oleh mahasiswanya, berita acara dari sidang kedua senat memutuskan dengan memberi tiga poin yang harus dipenuhi oleh mahasiswa agar rapat senat terakhir dapat digelar.  (Baca sebelumnya, https://www.sketsaunmul.co/berita-kampus/menunggu-putusan-akhir-dari-kasus-meme-faperta/baca)

Adapun poin yang diminta berupa permintaan agar mahasiswa yang bersangkutan harus menghapus postingan dan memulihkan nama baik kampus di medsos, mahasiswa yang bersangkutan membuat permintaan maaf secara tertulis dan berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatan, serta rapat senat berikutnya akan menghadirkan mahasiswa yang bersangkutan dalam rangka penyelesaian masalah ormawa di Faperta.

Sebagai bentuk pemenuhan atas hal tersebut, Jumat (17/5) hari ini sebuah tulisan masuk ke surel Sketsa. Tulisan ini dikirim Hanif Sufyan Gubernur BEM Faperta yang berisikan klarifikasi kasus meme Faperta. Di dalamnya dijelaskan bahwa pihak birokrat dan senat Faperta keberatan dengan cara-cara mahasiswa melakukan serangkaian aksi dan penggunaan media online seperti Change.org dan Sketsa  yang cenderung meninggalkan etika insan kampus dan kekeluargaan.  

Turut disampaikan bahwa akar dari permasalahan adalah miss communication antara mahasiswa terhadap birokrat Faperta, dan disepahami bahwa cara mahasiswa dalam melakukan aksinya yang lalu adalah kontra produktif dan meresahkan civitas academica. Oleh sebab itu, mahasiswa yang terlibat dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih BEM Faperta serta BA melakukan permintaan maaf. Berikut adalah kutipannya:

“Dengan ini kami Gubernur dan Wakil Gubernur BEM terpilih 2019 (Hanif Sufyan dan Maulida Julianti) serta Bagus Arif sebagai pribadi dan atas nama mahasiswa yang terlibat dalam aksi-aksi tersebut menyatakan permohonan maaf kepada birokrat/pimpinan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman dan seluruh civitas academica. Sebagai tindak lanjut dari hal tersebut adalah semua publikasi yang berkaitan dengan kasus tersebut telah kami cabut/hilangkan atau telah diberikan counter  news.

Kami berkomitmen untuk memperbaiki cara komunikasi kepada pihak birokrat sehingga tidak terjadi lagi miss communication yang dapat menyebabkan salah arti dan masalah. Ke depannya kami berharap komunikasi dua arah antara lembaga dan birokrat dapat terjalin dengan baik demi mewujudkan Fakultas Pertanian Unmul yang dapat mencetak mahasiswanya menjadi mahasiswa yang dapat mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi dalam dirinya serta mewujudkan kehidupan organisasi kemahasiswaan yang menjadi wadah untuk menempa kematangan dan kemandirian mahasiswa dalam berorganisasi.”

Dengan adanya permohonan maaf serta komitmen dari mahasiswa tersebut, rapat senat terakhir akan segera terlaksana. Sebelumnya, rapat senat terakhir direncanakan akan berlangsung pada minggu ketiga Mei ini. Namun karena terkendala masalah permintaan klarifikasi, rapat sidang senat diundur hingga seminggu berikutnya. Hasil dari klarifikasi yang dibuat mahasiswa  nantinya dijadikan bukti bahwa poin yang diminta telah terpenuhi. (ann/fqh)




Kolom Komentar

Share this article