Berita Kampus

Aturan Baru dalam Pedoman Skripsi FEB

Ilustrasi mengenai pedoman baru bagi mahasiswa FEB dalam mengerjakan skripsi.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber ilustrasi: breedie.com

SKETSA – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kini terus berbenah dalam memperbaiki pedoman skripsi bagi mahasiswa tingkat akhir. Setelah mewajibkan menggunakan aplikasi Mendeley untuk penulisan kutipan di skripsi, kini FEB memperbarui pedoman penulisan skripsi, salah satunya dengan membatasi tulisan menjadi 6000 kata di luar dari tabel dan lampiran.

Kepada Sketsa, Felisitas Defung Wakil Dekan I FEB Bidang Akademik menjelaskan terkait pedoman skripsi yang baru. Defung mengatakan justru tidak ada perubahan yang mencolok di pedoman kali ini.

Ia hanya menimpali terkait masalah mahasiswa dalam prosedur penulisan kutipan. “Penyakit selama ini isi buku yang dipindah, itu yang kita hindari. Mestinya hanya mengutip dari teori ini kemudian harus ada voice dari dia juga di situ, jadi bukan memindahkan isi buku. Itu yang terjadi selama ini yang akhirnya membuat skripsi lebih tebal,” ucapnya saat ditemui Senin (4/3) lalu.

Defung mengatakan jika terdapat pembahasan yang cukup panjang maka dapat dimasukkan dalam lampiran. Ia juga menambahkan, pedoman ini berlaku untuk semua angkatan, termasuk yang telah melewati seminar proposal maupun sedang proses seminar hasil.

“Kalau seminar hasilnya (semhas) mungkin bulan ini okelah, tapi kalau semhasnya Agustus, September, ikut yang baru,” ujarnya.

Dengan adanya pedoman penulisan skripsi terbaru timbul berbagai macam tanggapan dari mahasiswa, ada yang setuju maupun tidak. Beberapa mahasiswa memberikan tanggapannya kepada Sketsa.

Pedoman Baru dan Mendeley bagi Mahasiswa

Menanggapi pedoman skripsi yang terbaru, Darmayanti, mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2015 menilai bahwa pedoman skripsi ini bagus dan memudahkan mahasiswa dalam penyusunan skripsi yang baik dan benar. Untuk aplikasi Mendeley menurut Darmayanti, dapat mempermudah karena membantu dalam penyusunan daftar pustaka dan untuk mengcegah terjadinya plagiarisme. Namun menjadi sedikit terkendala dengan pembatasan kata.

“Bagian yang sulit adalah pembatasan maksimal 6000 kata ini. Mungkin mudah bagi skripsi dengan metode kuantitatif, tapi agak susah untuk metode penelitian kualitatif karena harus menyedikitkan kata-kata untuk menjelaskan apa yang diteliti,” ujarnya.

Sementara itu bagi Ulfah Tryana, mahasiswi Akuntasi 2015, pedoman baru lebih sulit, namun diakuinya ini dibuat tidak bermaksud mempersulit. Bagian sulit yang dimaksud pembatasan jumlah kata dan saat menggunakan aplikasi Mendeley.

“Mungkin kesulitannya bakal lebih terasa ketika menggunakan pedoman ini dalam keadaan proposal skripsi sudah jadi, karena harus menyesuaikan dengan pedoman yang baru. Mungkin tujuan adanya pengurangan kata supaya hasil penelitian yang dilakukan tertulis dengan jelas dan tidak bertele-tele,”ungkapnya.

Mengenai aplikasi Mendeley, Ulfah berujar “Harusnya sih mempermudah.”

Mengapa? Karena setiap kutipan yang dibuat, otomatis akan muncul di daftar pustaka. Hal ini juga untuk menghindari tindakan plagiarisme, karena setiap kutipan harus dari sumber utama.

Akan tetapi kekurangannya adalah hasil penulisan yang masuk ke daftar pustaka tidak sesuai dengan pedoman, sehingga masih harus melakukan manual editing. “Sayangnya banyak mahasiswa yang masih belum mengerti cara penggunaannya, padahal fakultas sudah berupaya untuk memberikan pelatihan mulai dari tata cara download hingga penggunaannya,” ucapnya.

Nina Susyaningsih, juga ikut menanggapi pedoman baru ini, “Awalnya agak aneh, soalnya dari penulisannya berbeda dari sebelumnya. Sebelum terbit pedoman baru penulisan skripsi menggunakan font Arial kemudian diganti menjadi Times New Roman,” tutur mahasiswi Ilmu Ekonomi Pembangunan 2015 ini.

Mengenai pembatasan kata, Nina menilai cukup merepotkan bagi mahasiwa yang seminar proposalnya sudah lebih dari 6000 kata. “Itu susah sih untuk ngepreskan-nya,” katanya.

Untuk aplikasi Mendeley menurut Nina sudah bagus. Meski menurutnya masih banyak mahasiswa yang belum terlalu paham dan menggunakannya.

Ditambahkan oleh Freijae Rakasiwi mahasiswa Manajemen 2014, pedoman skripsi yang baru sama saja dengan yang lama. Untuk pembatasan kata ia menyebut bahwa itu tergantung apa yang diteliti. “Ibaratnya skripsi ini menyederhanakan penelitian, saya rasa 6000 kata cukup-cukup saja, tidak memberatkan. Tapi memudahkan mahasiswa untuk tidak bertele-tele dalam menggunakan kata,” terangnya.

“Pedoman terbaru ini mempermudah kita untuk menyederhanakan bahasa dan kalimat dan merapikan referensi dan kutipan kita dengan menggunakan aplikasi (Mendeley).” (cin/erp/mrf/adl)



Kolom Komentar

Share this article